
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial, Jhon Sitorus, tidak terima dengan pernyataan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, yang mempersoalkan aksi pengibaran bendera bajak laut dari anime One Piece saat perayaan HUT RI di Istana Negara.
Jhon menyebut bahwa nasionalisme tak bisa diukur sekadar dari simbol semata. Ia bahkan menyebut respons PSI atas aksi tersebut sebagai bentuk logika dangkal.
“Logika tolol dari partai Jokowisme,” kata Jhon di X @jhonsitorus_19, kemarin.
Dikatakan Jhon, pengibaran bendera One Piece dalam konteks hiburan tidak layak dijadikan isu kebangsaan.
Sebaliknya, ia menilai yang lebih layak dipersoalkan adalah sikap diam PSI terhadap berbagai persoalan serius yang menimpa bangsa.
“Yang perlu dipertanyakan itu partai seperti PSI yang ngaku-ngaku nasionalis, tapi justru diam saat korupsi marak, nepotisme dipraktikkan terang-terangan, dan berbagai RUU yang merugikan rakyat disahkan,” lanjutnya.
Jhon juga mengeklaim PSI sebagai "ormas kelas kabupaten yang dipaksa seolah-olah besar", dengan menyindir bahwa kader-kadernya hanya sibuk mengejar jabatan.
“Mulut kader-kadernya hanya sekelas jabatan menteri, wamen, dan komisaris. Tak lebih dari itu,” sindirnya.
Ia kemudian menantang PSI untuk benar-benar bersuara saat rakyat ditekan, saat kebijakan tak masuk akal diberlakukan, dan saat ketimpangan makin lebar.
“Bersuaralah saat pengangguran meningkat. Bersuaralah saat asing makin menguasai Indonesia,” tegasnya lagi.
Jhon bilang, ideologi PSI terlalu berpusat pada sosok mantan Presiden dua periode, Jokowi.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: