CNN Indonesia
Jumat, 07 Feb 2025 10:39 WIB
![Kecelakaan Horor Jorge Martin, Michelin Tolak Disalahkan Direktur Balap Michelin, Piero Taramasso, membantah kecelakaan horor yang dialami juara bertahan MotoGP Jorge Martin terjadi karena kualitas ban Michelin.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2025/02/05/tes-motogp-2025-di-sirkuit-sepang_169.jpeg?w=650&q=90)
Jakarta, CNN Indonesia --
Direktur Balap Michelin, Piero Taramasso, membantah kecelakaan horor yang dialami juara bertahan MotoGP Jorge Martin terjadi karena kualitas ban Michelin.
Martin harus menjalani operasi setelah mengalami retak tulang di tangan kanan dan kaki kiri. Cedera itu dialami pembalap Aprilia tersebut setelah mengalami highside di tikungan dua pada hari pertama tes MotoGP Sepang 2025, Rabu (5/2).
Michelin berada dalam tekanan setelah kualitas ban yang tidak optimal menjadi penyebab kecelakaan hebat Martin. Terlebih di hari pertama tes MotoGP Sepang bukan hanya Martin yang mengalami kecelakaan hingga harus operasi, tapi juga Raul Fernandez dan Fabio Di Giannantonio.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CEO Aprilia, Massimo Rivola, mengatakan kecelakaan yang dialami Martin bukan karena kesalahan pembalap atau sepeda motor RS-GP25. Rivola juga memastikan ban yang digunakan Martin berada pada rentang waktu pengoperasian yang benar.
Rivola tidak langsung menuduh kecelakaan horor Martin terjadi karena kualitas ban Michelin. Namun, pria asal Italia itu mengindikasikan ban medium Michelin tidak simetris dan bisa jadi penyebab kecelakaan.
Taramasso memastikan ban yang digunakan Martin tidak bermasalah. Taramasso mengatakan pihak Michelin sudah melakukan pemeriksaan ban baik sebelum dan sesudah insiden Martin, dan hasilnya bagus.
"Kami memeriksa ban belakang Jorge. Ban ini diproduksi tahun lalu, tidak pernah dipanaskan, dan karenanya memiliki semua kualitas untuk menjadi ban berperforma tinggi dan itulah sebabnya kami membawanya ke sini," kata Taramasso dikutip dari Crash.
"Kami memeriksa ban setelah Jorge melakukan tes dan ban itu bekerja dengan baik: Anda dapat melihatnya dari tampilannya, ban itu bekerja baik di kiri maupun kanan," ucap Taramasso.
Taramasso juga tidak membantah pernyataan Rivola bahwa pihak Aprilia menggunakan ban belakang dengan benar. Tapi, Michelin disebut Taramasso juga tidak bisa disalahkan karena berdasarkan data tidak ada yang salah dengan ban.
"Ban yang tidak berfungsi akan selalu tampak mengilap dan halus, tetapi tidak demikian dengan ban Jorge. Jorge melaju 4-5 putaran pertama dengan waktu yang sama dengan pembalap lain, pada putaran kedua ia lebih cepat dari pembalap seperti [Francesco] Bagnaia dan [Brad] Binder."
"Kemudian ia mengalami dua kecelakaan. Agak aneh bahwa ia bertahan selama 13 putaran. biasanya ketika ban tidak berfungsi, pembalap kembali dan meminta untuk menggantinya setelah dua hingga tiga putaran. Semuanya bekerja dengan baik dari sudut pandang ban," ujar Taramasso.
(har)