Khofifah Bicara Makan Gratis Jatim Belum Merata hingga Ketum Muslimat

3 days ago 9

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menemukan program makan bergizi gratis (MBG) belum merata karena belum menjangkau hingga jenjang Raudhatul Athfal (RA) di Jawa Timur (Jatim).

Temuan ini ia sampaikan ketika bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Selasa (14/1).

"Kami tadi juga menyampaikan soal MBG, MBG ini yang belum masuk secara eksplisit adalah RA, Raudhatul Athfal," kata Khofifah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khofifah menjelaskan pendidikan jenjang RA dan TK cuma beda terminologi semata, namun sama-sama sekolah tingkat anak usia dini. Sekolah RA, lanjutnya, kini berada di bawah naungan Kementerian Agama.

Ia bercerita kerap berkeliling ke berbagai daerah ditemukan sekolah jenjang RA belum mendapatkan manfaat program makan bergizi gratis. Bahkan, ia mengatakan Ikatan Guru RA (IKRA) Jawa Timur sempat melakukan Raker di kantor Kemenag Jawa Timur terkait program ini.

"Jadi kemungkinan kalau belum tersapa, karena perluasan saja yang harus dilakukan. Kami menyampaikan bahwa RA juga sebaiknya masuk di dalam coverage program MBG," kata dia.

"Karena saya menyampaikan, minta saja untuk direkomendasikan oleh Kanwil Kemenag Jawa Timur ke Kementerian. Sehingga bisa menjadi keputusan secara nasional," tambahnya.

Selain itu, Khofifah turut menjelaskan alasan pondok pesantren turut kebagian program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, menu makan di pesantren masih standar dan bisa dilengkapi dengan menu di MBG. Khofifah menilai menu MBG yang kini sudah menyentuh pesantren menjadi menu mewah bagi para santri.

"Jadi anak saya juga dua di pesantren, jadi menunya mungkin sangat standar," kata Khofifah.

"Jadi kalau menu MBG kalau di pesantren menjadi mewah," tambahnya.

Khofifah turut mengusulkan alokasi APBD bisa ikut bekerja sama mendukung program makan bergizi gratis yang kini masih ditanggung oleh APBN. Ia mengatakan kerja sama anggaran pusat dan daerah ini penting untuk meluaskan cakupan program makan bergizi gratis.

"Padahal sharing APBD menurut saya penting. Saya ketika awal melihat, wah ini kalau ditambah setengah telur gitu, lebih bagus proteinnya gitu. Nah Kabupaten Kota juga saya sampaikan, itu kalau ada sharing penting lho untuk meluaskan sapaan, meluaskan cakupan," kata dia.

Peluang Ketum Muslimat NU

Khofifah enggan banyak komentar terkait peluang dirinya terpilih kembali sebagai ketua umum Muslimat NU yang akan digelar di Jatim Expo, Februari 2025 mendatang. Ia berharap prosesi pemilihan ketum baru Muslimat NU di kongres nanti bisa berjalan mengalir seperti biasa.

"Nanti kita mengalir saja," kata Khofifah.

Khofifah mengatakan menyerahkan soal kandidat calon ketua umum Muslimat NU ke para kader-kader Muslimat dalam forum kongres mendatang.

"Ya, nanti kita serahkan forum saja, ya," kata dia.

Kongres Muslimat NU akan digelar di Jatim Expo, Jawa Timur pada 11-16 Februari 2025 mendatang. Forum pengambilan keputusan tertinggi di tubuh organisasi otonom NU di bidang perempuan ini salah satunya akan memutuskan tokoh yang menjabat ketum baru selama lima tahun ke depan.

Kongres Muslimat NU ini akan dihadiri oleh perwakilan dari 37 Pengurus Wilayah, 532 cabang dan 11 pimpinan cabang istimewa Muslimat NU.

Khofifah telah menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU sejak tahun 2000 hingga saat ini. Hal ini menjadikan dirinya sebagai Ketua Umum terlama kedua setelah Mahmudah Mawardi yang memimpin Muslimat NU selama 29 tahun.

Temui Prabowo

Khofifah menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Selasa (14/1) siang. Khofifah mengaku mengundang Prabowo untuk hadir membuka Kongres Muslimat NU di Jatim Expo, Jawa Timur pada 11-16 Februari 2025 mendatang.

"Kami sowan pak Presiden mohon kerawuhan beliau pada pembukaan kongres yang Insya Allah akan dilaksanakan pada 12 Februari bulan depan, dihadiri oleh 532 cabang, lalu 11 pimpinan cabang istimewa, 37 pengurus wilayah ," kata Khofifah.

Khofifah juga turut melaporkan kepada Prabowo terkait layanan umat Muslimat NU sudah memiliki 171 panti asuhan hingga 9.800 TK dan Raudhatul Athfal serta 16.356 Taman Pendidikan Alquran (TPA).

Bahkan, ia menyebut Muslimat memiliki 66.000 Himpunan Daya dan Majelis Taklim Muslimat NU. Ia juga mengatakan Muslimat memiliki 43 rumah sakit dan klinik.

(rzr/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi