CNN Indonesia
Rabu, 09 Jul 2025 15:47 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Liga Indonesia paling hobi gonta-ganti nama kompetisi dibanding negara-negara di Asia atau bahkan di dunia, yakni sudah enam kali. Kini berganti jadi Super League.
Sejak unifikasi kompetisi antara Galatama dan Perserikatan pada 1994, sudah enam kali Indonesia ganti nama. Itu tidak termasuk Indonesia Soccer Championship pada 2016.
Pada 1994 hingga 2007, nama yang dipakai untuk kasta tertinggi adalah Divisi Utama. Mulai 2008, nama yang dipakai adalah Liga Super Indonesia atau Indonesia Super League (ISL).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nama ini hanya bertahan hingga 2010. Pada 2011, PSSI yang baru memiliki ketua baru setelah Nurdin Halid lengser, mengganti judul kompetisi jadi Indonesia Premier League (IPL).
Kebijakan PSSI ini membuat dualisme kompetisi. Pasalnya mayoritas klub-klub ISL tak mau bergabung ke IPL. Karena itu dua kompetisi berjalan bersamaan dan jadi awal kerusakan.
Pada 2014, ISL dan IPL akhirnya dilebur. Saat itu yang menang adalah kubu ISL. Akhirnya nama ISL yang tetap digunakan dan nama IPL dihapus dari daftar liga sepak bola nasional.
Sayang, turbulensi lainnya menghantam Indonesia. Pada 2015, saat ISL berjalan dua pekan, FIFA menjatuhkan sanksi pembekuan ke PSSI. Indonesia diembargo dari dunia internasional.
ISL akhirnya dihentikan dengan status force majeure. Selanjutnya pada 2016 digelar Indonesia Soccer Championship sebagai kompetisi pengisi kekosongan.
Setelah sanksi dicabut FIFA dan PSSI dipimpin oleh Edy Rahmayadi, nama kompetisi diubah menjadi Liga 1. Ini dilakukan sebagai representasi citra baru sepak bola nasional.
Berjalan tujuh musim, dari 2017 hingga 2025, Liga 1 akhirnya tutup buku juga seperti nama-nama sebelumnya. Disetujui oleh PSSI nama kompetisi kasta tertinggi jadi Super League.
Sejatinya tanda-tanda perubahan nama liga sudah muncul sejak musim sebelumnya. Itu terlihat dari kebijakan federasi mengubah nama Liga 3 menjadi Liga Nusantara.
Setuju atau tidak, Liga 1 sudah tidak ada lagi dan berganti jadi Super League mulai musim 2025/2026. Sampai kapan nama ini akan bertahan? Tak ada yang tahu pasti. Yang pasti, nama kompetisi sepak bola Indonesia paling sering berganti dibanding negara-negara lainnya di dunia.
(abs/abs/jun)