Malaysia vs Singapura: Harimau Malaya Bisa Mengaum Saat Terjepit?

Jakarta, CNN Indonesia --

Malaysia akan berjumpa Singapura pada laga terakhir Grup A Piala AFF 2024 di Stadion Bukit Jalil, Jumat (20/12) malam. Ini adalah laga penentuan bagi dua tim yang sedang berjuang menuju semifinal.

Saat ini Singapura berada di peringkat kedua klasemen sementara Grup A dengan enam poin berkat dua kemenangan dan satu kali kalah. Sedangkan Malaysia ada di posisi ketiga dengan empat angka buah dari satu kali menang, satu imbang, dan sekali kalah.

Jarak dua poin di antara mereka memungkinkan banyak hal bisa terjadi. Jika Singapura menang maka tim The Lions akan lolos semifinal dengan sembilan angka.

Namun apabila Malaysia yang berhasil menang, maka tim Harimau Malaya bisa melaju ke semifinal. Tapi dengan catatan, Kamboja tidak menang dengan selisih gol lebih besar atas Thailand pada pertandingan lain. Saat ini Kamboja punya poin, selisih, dan jumlah gol yang sama dengan Malaysia.

Karena jika Kamboja menumbangkan Thailand plus punya selisih gol yang lebih baik dari Malaysia, maka Kamboja yang berhak lolos.

Ini membuat situasi di klasemen lebih menguntungkan untuk Singapura. Sebab tim besutan Tsutomu Ogura bisa lolos hanya dengan bermain imbang asalkan Kamboja gagal menang dengan selisih tiga gol atau lebih lawan Thailand.

Artinya, tidak ada jalan keluar selain menang bagi Malaysia. Tim yang dinahkodai Pau Marti wajib habis-habisan pada kesempatan terakhir di fase grup pentas Asia Tenggara.

Terlebih lagi, Piala AFF 2024 adalah turnamen terakhir bagi pelatih asal Spanyol itu setelah Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengumumkan juru taktik anyar bernama Peter Cklamovski. Oleh karena itu, pertandingan lawan Singapura bisa jadi momen perpisahan bagi Pau Marti andai tim Kuning Hitam tak memetik hasil yang baik.

Tampil di depan pendukung sendiri, Malaysia semestinya punya keuntungan tersendiri. Dari empat pertandingan terakhir Malayia selalu menang saat jadi tuan rumah. Gemuruh suporter wajib dikonversi jadi pelecut semangat Dominic Tan dan kawan-kawan.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>