CNN Indonesia
Sabtu, 08 Feb 2025 01:30 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Petinju Indonesia Daud Yordan akan kembali bertarung untuk memperebutkan gelar badan tinju dunia di kelas super ringan melawan petinju Australia, George Kambosos Jr di Qudos Bank Arena, Sydney, 22 Maret mendatang.
Daud yang memiliki rekor impresif, 43 kali menang (31 KO) dan 4 kali kalah dari 47 kali pertandingan itu akan bertarung 12 ronde melawan Kambosos Jr yang merupakan mantan juara dunia kelas ringan IBF, IBO, WBA dan WBO. Petinju asal Kayong, Kalimantan Barat itu sebelumnya menang atas Hernan Leandro Carrizo dalam perebutan gelar juara dunia badan tinju IBA pada September 2024 yang dilaksanakan di Pontianak, Kalimantan Barat.
Senator berusia 37 tahun itu mengatakan bahwa ia akan tetap menjalankan tugasnya sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI sekaligus berlatih secara disiplin untuk menghadapi pertandingan penting Maret mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berlatih dua kali sehari dan setelah berlatih saya berkantor untuk menghadiri rapat-rapat. Buat saya ini bukan hal yang luar biasa, karena saya sudah bertahun-tahun terbiasa membagi waktu secara disiplin," kata Daud.
Selain itu, Daud juga memiliki motivasi yang cukup besar untuk kembali memenangi duel pentingnya di Australia nanti. Terutama karena pertarungan ini menjadi kali pertama buat Daud tampil setelah resmi berstatus anggota DPD-RI.
"Motivasi saya sangat luar biasa menghadapi pertandingan kali ini, dikarenakan saya merasa masih mampu dan masih jauh dari kata selesai di dunia tinju. Saya akan buktikan bahwa usia saya bukan penghalang untuk bertarung secara kompetitif di tingkat dunia. Saya akan datang, bertarung, dan pulang membawa gelar kemenangan," tegasnya.
Di sisi lain, Kambosos Jr. juga memiliki rekor bagus dengan catatan 21 kemenangan (10 KO) dan tiga kali kalah. Ia juga pernah memenangi gelar juara dunia untuk empat badan tinju dunia.
Situasi makin menguntungkan bagi Kambosos Jr. karena ia akan bertarung di kandang sendiri saat melawan Daud. Laga ini juga menjadi pembuktian bagi petinju 31 tahun itu bahwa dirinya mampu bersaing di level elit, setelah menelan tiga kekalahan di kandang sendiri.
Di sisi lain, Presiden Direktur MPRO International Gustiantira Alandy yang merupakan manajemen dari Daud Yordan mengatakan bahwa pertandingan ini akan menjadi pertarungan yang penting untuk kedua negara, yaitu Indonesia dan Australia.
"Pertandingan ini sebetulnya sudah dirancang pada tahun 2018, tetapi saat itu batal karena Daud bertanding melawan Anthony Crolla di Manchester. Hampir tujuh tahun kemudian mereka bertemu lagi, dan kali ini keduanya sudah menjadi juara dunia," ungkap Gustiantira.
(jal)