Manajer LavAni Livin Transmedia: Proliga 2025 Makin Keras

1 month ago 18

CNN Indonesia

Jumat, 20 Des 2024 20:55 WIB

Penurunan jumlah kontestan Proliga 2025, dari tujuh menjadi lima, tidak dianggap Jakarta LavAni Livin Transmedia bakal menurunkan persaingan di kompetisi. Ossy Darmawan sebut Proliga 2025 tetap bakal ketat meski peserta berkurang. (CNNIndonesia/Abdul Susila)

Jakarta, CNN Indonesia --

Penurunan jumlah kontestan Proliga 2025, dari tujuh menjadi lima, tidak dianggap Jakarta LavAni Livin Transmedia bakal menurunkan persaingan di kompetisi.

Pada musim ini, tiga tim musim lalu tak ambil bagian. Ketiga tim tersebut adalah Jakarta STIN BIN, Jakarta Pertamina Pertamax, dan Kudus Sukun Badak.

Dengan kata lain hanya ada empat tim musim lalu yang tetap bertahan di Proliga 2025. Namun ada satu tim lama yang kembali ambil bagian, yakni Surabaya Samator.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi ini membuat lima kontestan diisi pemain-pemain terbaik. Pemain yang klubnya tak ambil bagian dibidik tim lainnya, sehingga persaingan lebih merata.

Manajer LavAni Livin Transmedia Ossy Darmawan menilai berkurangnya kontestan ini membuat persaingan makin ketat. Saat ini kekuatan semua tim terbilang merata.

"Kami dari LavAni menyayangkan penurunan jumlah tim Proliga, namun kompetisi tetap harus berjalan karena memang mungkin kompetisi semakin keras," katanya pada Jumat (20/12).

Berkurangnya jumlah tim juga membuat pemain memiliki waktu jeda bertanding yang lebih bersahabat. Ini membuat pemain tidak mudah terserang cedera dan sebagainya.

"Dengan lima tim ini, dari segi jumlah pertandingan, pemain akan diuntungkan. Karena pada satu seri di satu kota tidak akan banyak pertandingan seperti tahun lalu."

"Tahun lalu satu seri kita bisa bertanding 2-3 pertandingan setiap pekan. Dengan pengurangan, lima tim, maksimal akan bermain dua kali saja. Ini tentu baik," kata Ossy.

Bagi Ossy, pemain bukanlah sapi perah yang harus dipaksa terus main dalam sepekan hingga tiga kali. Karena itu situasi ini dianggap sebuah berkah bagi pemain.

Ossy juga melihat pemain bintang voli Indonesia kini merata. Tidak ada lagi tim bertabur bintang yang membuat persaingan hanya dialami dua tiga tim.

"Semoga kualitas pertandingan meningkat. Pemain menjadi lebih fit dan siap. Waktu recovery mereka akan semakin baik. Itu sisi positifnya dari pengurangan dari 7 menjadi 5."

"Tentu juga ada talenta bagus yang diambil klub kompetitor, tetapi juga kita lakukan. Kami mendatangkan Jasen dan Dimas karena BIN tidak berkompetisi," kata Ossy.

[Gambas:Video CNN]

(abs/jal)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi