CNN Indonesia
Jumat, 20 Des 2024 20:55 WIB
![Proliga 2025 Makin Keras Penurunan jumlah kontestan Proliga 2025, dari tujuh menjadi lima, tidak dianggap Jakarta LavAni Livin Transmedia bakal menurunkan persaingan di kompetisi.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/12/20/proliga-2025-1_169.jpeg?w=650&q=90)
Jakarta, CNN Indonesia --
Penurunan jumlah kontestan Proliga 2025, dari tujuh menjadi lima, tidak dianggap Jakarta LavAni Livin Transmedia bakal menurunkan persaingan di kompetisi.
Pada musim ini, tiga tim musim lalu tak ambil bagian. Ketiga tim tersebut adalah Jakarta STIN BIN, Jakarta Pertamina Pertamax, dan Kudus Sukun Badak.
Dengan kata lain hanya ada empat tim musim lalu yang tetap bertahan di Proliga 2025. Namun ada satu tim lama yang kembali ambil bagian, yakni Surabaya Samator.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ini membuat lima kontestan diisi pemain-pemain terbaik. Pemain yang klubnya tak ambil bagian dibidik tim lainnya, sehingga persaingan lebih merata.
Manajer LavAni Livin Transmedia Ossy Darmawan menilai berkurangnya kontestan ini membuat persaingan makin ketat. Saat ini kekuatan semua tim terbilang merata.
"Kami dari LavAni menyayangkan penurunan jumlah tim Proliga, namun kompetisi tetap harus berjalan karena memang mungkin kompetisi semakin keras," katanya pada Jumat (20/12).
Berkurangnya jumlah tim juga membuat pemain memiliki waktu jeda bertanding yang lebih bersahabat. Ini membuat pemain tidak mudah terserang cedera dan sebagainya.
"Dengan lima tim ini, dari segi jumlah pertandingan, pemain akan diuntungkan. Karena pada satu seri di satu kota tidak akan banyak pertandingan seperti tahun lalu."
"Tahun lalu satu seri kita bisa bertanding 2-3 pertandingan setiap pekan. Dengan pengurangan, lima tim, maksimal akan bermain dua kali saja. Ini tentu baik," kata Ossy.
Bagi Ossy, pemain bukanlah sapi perah yang harus dipaksa terus main dalam sepekan hingga tiga kali. Karena itu situasi ini dianggap sebuah berkah bagi pemain.
Ossy juga melihat pemain bintang voli Indonesia kini merata. Tidak ada lagi tim bertabur bintang yang membuat persaingan hanya dialami dua tiga tim.
"Semoga kualitas pertandingan meningkat. Pemain menjadi lebih fit dan siap. Waktu recovery mereka akan semakin baik. Itu sisi positifnya dari pengurangan dari 7 menjadi 5."
"Tentu juga ada talenta bagus yang diambil klub kompetitor, tetapi juga kita lakukan. Kami mendatangkan Jasen dan Dimas karena BIN tidak berkompetisi," kata Ossy.
(abs/jal)