Selular.id – OpenAI secara resmi membuka pintu bagi para pengembang aplikasi untuk mengajukan program mereka agar dapat diintegrasikan ke dalam ChatGPT. Pengumuman ini disampaikan pada Rabu (4/12), sekaligus memperkenalkan direktori aplikasi baru di dalam menu tools chatbot yang dengan cepat dijuluki sebagai “app store” untuk ChatGPT.
Langkah ini menandai perluasan signifikan ekosistem aplikasi di dalam platform AI populer tersebut.
Perusahaan yang berbasis di San Francisco itu menjelaskan bahwa aplikasi-aplikasi ini akan memperkaya percakapan ChatGPT dengan membawa konteks baru dan memungkinkan pengguna melakukan tindakan langsung.
“Apps extend ChatGPT conversations by bringing in new context and letting users take actions like order groceries, turn an outline into a slide deck, or search for an apartment,” tulis OpenAI dalam pernyataannya.
Ini merupakan realisasi dari rencana yang diumumkan pada Oktober lalu, di mana OpenAI menyatakan akan menghadirkan aplikasi pihak ketiga untuk memperluas kemampuan ChatGPT.
Pada pengumuman Oktober, sejumlah platform besar seperti Expedia, Spotify, Zillow, dan Canva telah mengonfirmasi integrasi yang memungkinkan pengguna mengakses layanan mereka langsung dari percakapan di Chat. Kini, dengan dibukanya pendaftaran untuk pengembang yang lebih luas, OpenAI ingin mendiversifikasi jenis aplikasi yang tersedia.
Langkah ini juga mengonfirmasi komitmen OpenAI untuk mendukung aplikasi dan AI agen pihak ketiga di dalam ekosistemnya, sebuah strategi yang mulai terlihat jelas akhir-akhir ini.
Untuk memfasilitasi pengembang, OpenAI menyediakan OpenAI Apps SDK yang masih dalam versi beta. Toolkit ini dirancang sebagai perangkat bagi para developer yang ingin menciptakan pengalaman baru bagi pengguna ChatGPT. Setelah aplikasi selesai dikembangkan, pengembang dapat mengajukannya untuk ditinjau melalui platform OpenAI Developer.
Di platform tersebut, mereka dapat melacak status persetujuan aplikasi mereka. OpenAI menyatakan bahwa sejumlah aplikasi yang disetujui akan mulai diluncurkan di dalam ChatGPT dalam tahun mendatang.
Mengubah ChatGPT Menuju Platform yang Lebih Komprehensif
Kehadiran direktori aplikasi ini merupakan transformasi strategis bagi ChatGPT. Dari sekadar chatbot yang menjawab pertanyaan, ChatGPT kini bergerak menjadi sebuah platform yang menghubungkan pengguna dengan berbagai layanan dan utilitas digital.
Konsep “app store” dalam ChatGPT memungkinkan pengguna menemukan dan mengaktifkan berbagai tool tanpa perlu meninggalkan antarmuka percakapan. Ini menciptakan alur kerja yang lebih mulus dan terintegrasi.
Bagi pengembang, ini adalah peluang baru untuk menjangkau basis pengguna ChatGPT yang masif. Integrasi yang dalam dengan model bahasa ChatGPT juga membuka kemungkinan untuk menciptakan aplikasi yang lebih interaktif dan kontekstual dibandingkan aplikasi standalone tradisional.
Misalnya, sebuah aplikasi perencana perjalanan tidak hanya memberikan daftar hotel, tetapi dapat melakukan percakapan cerdas dengan pengguna untuk memahami preferensi dan budget sebelum merekomendasikan opsi yang dipersonalisasi.
Langkah OpenAI ini juga terjadi di tengah persaingan ketat di dunia AI generatif. Raksasa teknologi lain seperti Microsoft dengan Copilot-nya terus berinovasi untuk menarik pengguna. Baru-baru ini, Microsoft diketahui mengandalkan influencer untuk mempromosikan Copilot kepada publik, sebuah taktik pemasaran yang menunjukkan intensitas persaingan.
Dengan membangun ekosistem aplikasi yang kuat, OpenAI berharap dapat meningkatkan nilai tambah ChatGPT dan mengunci loyalitas pengguna.
Implikasi dan Masa Depan Ekosistem ChatGPT
Pembukaan pendaftaran aplikasi ini diprediksi akan memicu gelombang inovasi baru. Mulai dari aplikasi produktivitas, e-commerce, edukasi, hingga hibrasi, berpotensi menemukan rumah baru di dalam ChatGPT.
Kemampuan untuk “mengambil tindakan” seperti yang dijanjikan OpenAI—misalnya memesan makanan atau membuat presentasi—akan semakin mengaburkan batas antara asisten AI dan sistem operasi atau platform super-app.
Namun, perkembangan ini juga membawa tantangan, terutama terkait moderasi, keamanan, dan privasi data. OpenAI perlu memastikan bahwa aplikasi-aplikasi yang lolos kurasi beroperasi dengan standar yang ketat. Isu privasi dan keamanan data pengguna menjadi sangat krusial mengingat ChatGPT akan menjadi pintu gerbang ke berbagai layanan eksternal.
Dinamika regulasi juga perlu diperhatikan, terutama terkait dengan bagaimana data dibagikan antara ChatGPT dan aplikasi pihak ketiga.
Di sisi lain, kebijakan platform lain terhadap integrasi AI seperti ChatGPT juga beragam. Seperti diberitakan sebelumnya, Meta akan melarang penggunaan ChatGPT di WhatsApp mulai 2026, yang menunjukkan adanya batasan-batasan tertentu dalam lanskap interoperabilitas aplikasi dan AI. Keputusan-keputusan semacam ini akan memengaruhi bagaimana ekosistem aplikasi ChatGPT dapat tumbuh dan berinteraksi dengan platform lain.
Secara keseluruhan, langkah OpenAI membuka “app store” untuk ChatGPT adalah sebuah titik balik. Ini bukan hanya sekadar penambahan fitur, melainkan perubahan fundamental dalam positioning produk.
ChatGPT sedang berevolusi dari sebuah tool menjadi sebuah ecosystem. Kesuksesan langkah ini akan sangat bergantung pada kualitas dan variasi aplikasi yang berhasil menarik minat pengembang, serta kemampuan OpenAI dalam mengkurasi dan mengelola ekosistem yang tumbuh tersebut.
Tahun depan akan menjadi periode krusial untuk mengamati bagaimana “app store” ChatGPT diterima dan apakah ia dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan platform di tengah persaingan yang semakin sengit.







































