Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah menggelar operasi pasar (OP) pangan murah secara serentak di seluruh Indonesia. Salah satu komoditas yang dijual adalah daging kerbau dengan harga Rp75 ribu per kilogram (kg).
Harga ini lebih rendah dibandingkan sebelumnya yang berkisar Rp80 ribu hingga Rp90 ribu per kg.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan harga pangan murah ini diperuntukkan bagi masyarakat luas, bukan untuk pedagang atau spekulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harga daging kerbau saat ini sangat baik, turun menjadi Rp75 ribu dari sebelumnya Rp80 ribu atau Rp90 ribu per kg. Namun, saya ingin menegaskan bahwa ini bukan untuk trader, melainkan untuk masyarakat umum," ujar Arief di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin (24/2).
Ia menyebut operasi pasar ini dilakukan di 215 titik PT Pos Indonesia serta di 514 kabupaten/kota di 38 provinsi. Menurutnya, pemerintah sengaja menggelarnya di lokasi yang jauh dari pasar tradisional guna menjaga keseimbangan distribusi.
"Pagi ini kita meluncurkan gerakan pangan murah di seluruh Indonesia, ditambah beberapa lokasi operasi pasar. Secara serentak, dinas-dinas yang menangani pangan, pertanian, dan perdagangan juga melakukan hal yang sama dengan tujuan agar harga pangan tetap stabil," tambah Arief.
Ia menekankan pentingnya menjalankan dua sistem secara bersamaan, yaitu mekanisme pasar yang sudah berjalan serta operasi pasar tambahan untuk menjaga stabilitas harga pangan.
"Pak Menko Pangan (Zulkifli Hasan) menyampaikan bahwa kedua mekanisme ini harus tetap berjalan. Yang sudah ada tetap berjalan, sementara tambahan dari operasi pasar ini juga harus berjalan. Tadi Pak Menteri Pertanian (Andi Amran Sulaiman) juga menyebutkan bahwa program ini sebaiknya diteruskan. Jadi, nantinya gerai-gerai di PT Pos bisa berkelanjutan dalam menyediakan pangan murah," jelasnya.
Dalam program ini, pemerintah menggandeng berbagai pihak, termasuk Pinsar (Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia), Peternak Layer Nasional untuk ayam dan telur, Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), serta sejumlah perusahaan pangan seperti PT Perkebunan Nusantara (PTPN), ID Food, Perum Bulog, PT Berdikari, dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
"Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi. Semua ini dilakukan agar menjelang Ramadan masyarakat bisa beribadah lebih tenang, lebih baik, dan lebih khusyuk. Menjelang Lebaran nanti, kami juga akan menggelar operasi pasar serupa untuk memastikan harga tetap terkendali," tambah Arief.
Adapun OP pangan murah ini ditargetkan dapat mencapai 4.500 titik dengan jaringan PT Pos Indonesia.
Di samping itu, turut didukung pula Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian di 88 titik lokasi. PT Charoen Pokphand Indonesia dengan 2.200 gerai dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dengan 553 gerai turut mendukung dengan menjual daging ayam ras beku dengan harga khusus Rp34 ribu per ekornya.
Pelaksanaannya direncanakan ada setiap hari mulai pukul 08.00 sampai 11.00 waktu setempat sampai 29 Maret 2025 atau H-3 Idulfitri 1446 Hijriah.
Adapun pangan pokok strategis yang diprioritaskan dijual dengan harga khusus antara lain Minyakita, bawang putih, gula konsumsi, daging kerbau beku, dan beras SPHP.
Sementara dengan target kuantitas lima pangan pokok tersebut dapat menjadi faktor penekan harga di pasaran umum.
Minyak goreng Minyakita targetnya total 70 ribu kiloliter atau sekitar 15,32 persen dari kebutuhan konsumsi bulanan secara nasional yang reratanya di 457 ribu kiloliter. Harga khusus OP adalah di Rp14.700 per liter dengan pembelian maksimal 2 liter per tiap konsumen.
Untuk bawang putih, total pasokan 20 ribu ton atau sekitar 39,22 persen dari kebutuhan konsumsi bulanan yang 51 ribu ton. Harga khususnya di Rp32 ribu per kg dengan maksimal pembelian 1 kg tiap konsumen.
Gula konsumsi ditargetkan 50 ribu ton atau sekitar 21,28 persen dari kebutuhan konsumsi bulanan yang 235 ribu ton. Harga khususnya Rp15 ribu per kg dengan maksimal 2 kg per konsumen.
Untuk daging kerbau beku ditargetkan total 19 ribu ton atau sekitar 30,16 persen dari kebutuhan konsumsi nasional daging yang di kisaran 63 ribu ton. Harga khususnya di Rp75 ribu per kg dengan maksimal pembelian 2 kg setiap konsumen.
Beras SPHP sementara ini ditargetkan 100 ribu ton yang dibagi ke zona 2 dan 3. Harga khusus di zona 2 yang meliputi wilayah Sumatera kecuali Lampung, Sumsel, Kalimantan, dan NTT adalah Rp12.300 per kg. Sementara harga khusus zona 3 yang mencakup wilayah Maluku dan Papua adalah Rp12.600 per kg. Pembelian maksimalnya adalah 10 kg per konsumen.
(sfr/del)