Pemerintah Prediksi Pemudik Lebaran 2025 Turun Dibanding Tahun Lalu

13 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah memprediksi jumlah pemudik pada lebaran atau Idulfitri 1446 hijriah atau tahun ini akan lebih rendah atau menurun dibandingkan 2024 lalu.

Kemenhub menyatakan penurunan itu adalah sekitar 24 persen dibandingkan tahun lalu yang mana mencapai 193,6 juta pemudik.

"Benar besaran potensi pergerakan masyarakat saat mudik Lebaran tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu," kata Kabiro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Budi Rahardjo pada Sabtu (22/3) lalu seperti dikutip dari Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi menyampaikan hal itu ketika dikonfirmasi mengenai kebenaran hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan bersama akademisi yang menyatakan jumlah pemudik Lebaran 2025 diperkirakan akan mencapai 146,48 juta orang.

Budi menyampaikan survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub menggambarkan potensi pergerakan masyarakat pada masa angkutan Lebaran. Pengambilan data dilakukan pada pertengahan Februari 2025.

Budi mengatakan penggambaran potensi tersebut berdasarkan persepsi publik atas pertanyaan saat penelitian. Saat realisasi angkutan Lebaran terdapat kemungkinan keputusan masyarakat berbeda tergantung berbagai situasi dan kondisi yang mampu mempengaruhi keputusan akhir.

Kendati demikian, Budi mengaku bahwa dalam survei yang dilakukan Kemenhub, tidak menjurus mengenai penyebab atau alasan mengapa sehingga terjadi penurunan jumlah proyeksi pemudik tahun ini.

"Mengenai apa penyebabnya tidak menjadi fokus dalam penelitian tersebut sehingga kami tidak dapat menyampaikan penyebab persis dari penurunan tersebut," jelas Budi.

Hal survei itu pun dikonfirmasi Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Elba Damhuri.  Namun, dia menyatakan survei yang telah dilakukan tidak mendalami penyebab turunnya jumlah proyeksi pemudik tahun ini.

"Jumlah pemudik diperkirakan 146,48 juta orang seperti hasil survei Kemenhub. Survei tidak mendalami apa penyebab naik turunnya pemudik. Nah, kapasitas kita tidak untuk menguraikan penyebab turunnya ini. Jadinya (nanti) berandai-andai," ucap Elba.

Senada, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memprediksi jumlah pemudik pada lebaran tahun ini mencapai 146,48 juta orang. Dari total jumlah itu sekitar 23 persen akan menggunakan mobil pribadi.

"Untuk tahun ini kami perkirakan bahwa jumlah pemudik yang akan melakukan perjalanan di lebaran adalah sebanyak 146,48 juta orang terbanyak menggunakan mobil pribadi sebesar 23 persen," kata Dudy usai rapat koordinasi lintas sektoral Operasi Ketupat 2025 di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Senin (10/3).

Sementara itu, Dudy memprediksi arus puncak mudik lebaran 2025 terjadi pada 28 Maret nanti. Namun, sambungnya, bisa jadi berubah karena ada kemungkinan pemberlakuan bekerja dari mana saja (work from anywhere/WFA) atau kesepakatan fleksibel (flexible working arrangements).

"Hari puncak sebagaimana yang tadi disebutkan oleh Bapak Kapolri kemungkinan terjadi pada tanggal 28 [Maret]," kata Dudy.

Terkait kebijakan WFA, Korlantas Polri menilai itu berpengaruh pada pergeseran waktu arus mudik lebih awal sejak H-10 Lebaran atau mulai dari Jumat (22/3).

Kepala Korlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menyebut pergerakan arus mudik lebih awal tersebut diduga karena kebijakan WFA bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai BUMN yang dimulai sejak Senin (24/3).

Karena itu, dia meyakini puncak kepadatan kendaraan yang diperkirakan terjadi pada 28-29 Maret 2025 mendatang bisa diurai.

"Bagus sekali pemerintah mengambil kebijakan cepat terkait Work From Anywhere. Jadi H - 10, traffic-nya sudah kelihatan naik," kata Agus dalam keterangan tertulis, Selasa (25/3).

Agus mengatakan berdasarkan data perlintasan jalan Tol di Trans Jawa dan Sumatera sudah menunjukkan adanya jumlah peningkatan kendaraan.

Berdasarkan catatan Jasa Marga pada 2024, pergerakan kendaraan pada H-10 lebaran di Tol Trans Jawa yakni 115 ribu kendaraan. Sementara untuk 2025, tercatat sudah 158 ribu kendaraan yang berarti ada kenaikan 37,5 persen pada periode H-10 sampai H-7.

Selain itu, Jasa Marga mencatat sebanyak  603.658 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-10 sampai H-7 libur Idulfitri 1446H/2025 yang jatuh pada periode Jumat-Senin (21-24 Maret 2025).

Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa), GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung), GT Cikupa (menuju arah Merak), dan GT Ciawi (menuju arah Puncak).

"Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 11,9% jika dibanding dengan periode libur Idulfitri 2024 (539.317 kendaraan) atau naik 3,6% jika dibandingkan dengan lalin normal (582.900 kendaraan)," demikian keterangan resmi Jasa Marga.

(rzr/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi