Pengakuan Guardiola: Musim Terberat Sebagai Pelatih

Jakarta, CNN Indonesia --

Pelatih Manchester City Pep Guardiola mengakui musim ini adalah musim terberat dalam kariernya sebagai pelatih.

Sejak jadi pelatih utama Barcelona pada 2008, Guardiola lebih sering bergelimang kesuksesan, terutama dalam hal persaingan di liga. Namun untuk musim ini, Man City tidak berdaya di tangan Guardiola.

Manchester City yang biasanya tampil stabil mendadak jadi inkonsisten musim ini. The Citizens bahkan sudah keluar persaingan perburuan gelar juara sejak lama dan hanya berlomba untuk merebut posisi lima besar yang berarti lolos ke Liga Champions musim depan.

Man City memang masih bisa memenangkan Piala FA dan juga nanti bakal beraksi di Piala Dunia Antarklub, namun Guardiola tanpa ragu menyebut musim ini sebagai musim terberat dalam kariernya sebagai pelatih. Bahkan lantaran 'hanya' memburu zona Liga Champions, suasana hati tim menjadi lebih sulit dibanding musim-musim sebelumnya saat mereka memburu gelar juara Liga Inggris.

"Ini jadi yang tersulit, tentu saja. Musim ini jauh lebih menantang. Saat tim kami tidak menang, ada tuntutan lebih dari sisi emosional lebih besar, baik itu persiapan, suasana hati dan hal lainnya yang jadi lebih menantang."

"Hal ini lebih sulit dibanding musim-musim sebelumnya ketika kami bermain untuk memburu gelar juara," ujar Guardiola seperti dikutip dari Independent.

Salah satu kelemahan Man City musim ini adalah badai cedera, termasuk yang dialami pemenang Ballon d'Or 2024 Rodri. Dengan kondisi itu, Guardiola seringkali tidak bisa memainkan formasi ideal dalam pertandingan.

"Kami mengalami banyak cedera, kami tidak punya cukup energi. Kami terus berusaha namun kami tak mampu melakukannya," tutur Guardiola.

Man City saat ini ada di peringkat ketiga dengan koleksi 64 poin. The Citizens berjarak tiga angka dari Nottingham Forest yang ada di peringkat keenam alias batas terakhir di luar zona Liga Champions.

[Gambas:Video CNN]

(ptr)