Pengamat: MBG Tak Akan Pernah Selesai Selama Ada Campur Aduk Politik dan Bisnis

1 hour ago 1
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi bersama Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo meninjau pelaksanaan uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sukabumi.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto, ikut menanggapi soal langkah Badan Gizi Nasional (BGN) yang kini tengah mempelajari usulan pembentukan dapur baru dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Isu ini mencuat setelah muncul dugaan adanya sekitar 5 ribu dapur fiktif.

Dikatakan Gigin, persoalan MBG tidak akan pernah tuntas selama program tersebut bercampur antara kepentingan politik dan bisnis pribadi.

"Gak akan pernah selesai selama MBG campur aduk antara kepentingan politik dan bisnis pribadi," ujar Gigin di X @giginpraginanto (22/9/2025).

Ia menilai, kondisi ini semakin rumit karena pengelolaannya hanya dimainkan oleh orang-orang yang sama.

“Bahkan cuma dimainkan oleh orang yang itu-itu saja,” tandasnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menyoroti keberadaan program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG).

Ia menilai, ada sekitar 5.000 unit dapur MBG yang tidak beroperasi sehingga dianggap fiktif.

Nurhadi menjelaskan, dalam rapat bersama BGN, terungkap ada ribuan titik dapur MBG di seluruh Indonesia yang belum berjalan.

Temuan itu, menurutnya, sangat merugikan calon mitra yang sejak awal sudah berkomitmen untuk ikut serta dalam proyek besar tersebut.

Ia menilai ribuan dapur tersebut tidak dikelola dengan serius, bahkan cenderung hanya fiktif belaka.

Lebih lanjut, Nurhadi memaparkan bahwa temuan ini muncul ketika BGN melakukan pemulihan sistem.

Dari hasil pengecekan, teridentifikasi 5.000 unit dapur MBG yang seharusnya dibangun, namun tidak memiliki wujud fisik.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi