
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial, Herwin Sudikta, merespons momen pertemuan antara mantan Presiden Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto.
Seperti diketahui, pertemuan itu berlangsung dalam suasana makan siang santai di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, kemarin.
Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo ini menimbulkan tanda tanya. Sebab, lebih intens dengan pertemuan antara orang nomor satu di Indonesia dengan wakilnya sendiri, Gibran Rakabuming.
Dikatakan Herwin, pertemuan tersebut bukan sekadar silaturahmi seperti yang diklaim sejumlah pihak.
Ia menduga pertemuan itu mengandung aroma politik yang kuat menjelang tahun-tahun awal pemerintahan baru.
“Prabowo dan Jokowi makan siang dua jam di Kertanegara. Katanya sih cuma silaturahmi, tapi rasa politiknya lebih pedes dari sambal di meja,” ujar Herwin kepada fajar.co.id (5/10/2025).
Lanjut Herwin, agenda santai dua jam itu tidak bisa dilepaskan dari konteks dinamika hubungan antara Jokowi, Prabowo, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang belakangan menjadi perhatian publik.
“Kayaknya sih, bukan makan siang biasa. Lebih kayak bujuk rayu politik biar Prabowo tetap sabar ngasuh fufufafa sampai 2029,” sebutnya.
Herwin juga menyinggung peran Presiden Jokowi yang dinilainya masih terlalu dominan dalam mengatur dan mengarahkan Gibran, termasuk dalam urusan politik di tingkat nasional.
“Yah namanya juga nepobaby, yang ngatur jadwal, nyiapin meja, sampai ngerayu bos besar, tetap aja bapaknya yang turun tangan," Herwin menuturkan.
"Untung bikin anak gak dibantuin bapaknya," kuncinya dengan kalimat satir.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: