Purbaya Tolak APBN Dipakai Bayar Utang Whoosh, Ulasan Faisal Basri Kembali Viral: KCIC Tak Balik Modal Sampai Kiamat

5 hours ago 1
Ekonom senior mendiang Faisal Basri. (Youtube Bambang Widjojanto)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan ekonom mendiang Faisal Basri kembali menjadi sorotan setelah proyek Kereta Cepat Indonesia–China (KCIC) dilaporkan terus menelan kerugian.

Faisal dalam salah satu wawancara semasa hidupnya pernah menyebut bahwa proyek kereta cepat Jakarta–Bandung itu “tidak akan balik modal sampai kiamat”.

Kini, ucapan itu tampaknya terbukti. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menutupi utang KCIC menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pernyataan tegas Purbaya ini menanggapi wacana yang disampaikan Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, yang mengajukan dua skema penyelesaian utang proyek kereta cepat tersebut.

Dony menyebutkan dua opsi yang tengah dikaji, yakni menambah penyertaan modal (equity) kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI), atau menyerahkan infrastruktur kereta cepat kepada pemerintah. Namun, opsi kedua otomatis akan melibatkan APBN.

“Apakah kemudian kita tambahkan equity yang pertama atau kemudian memang ini kita serahkan infrastrukturnya sebagaimana industri kereta api yang lain, infrastrukturnya itu milik pemerintah. Nah ini dua opsi ini yang kita coba tawarkan,” kata Dony.

Menanggapi hal itu, Purbaya menegaskan bahwa utang KCIC bukan tanggung jawab pemerintah.

“Proyek kereta cepat Jakarta–Bandung ini bukan proyek pemerintah, tapi urusan BUMN yang terlibat di dalamnya,” ujarnya.

Proyek kereta cepat Jakarta–Bandung sempat digadang-gadang sebagai proyek ambisius era Presiden Joko Widodo. Diresmikan pada Oktober 2023 di Stasiun Halim, Jakarta Timur, proyek yang diberi nama Whoosh itu termasuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi