4 hours ago
2
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Politik Rocky Gerung menyebut ada konsekuensi besar jika Presiden Prabowo Subianto tidak mengeluarkan abolisi untuk Tom Lembong dan amnesti untuk Hasto Kristiyanto.
Rocky menilai, pengampunan negara yang diberikan Prabowo, lalu disetujui DPR merupakan cara pemerintah mengoreksi proses hukum yang berjalan.
“Dia mengoreksi perjanjian kotor antara seseorang dan hakim. Antara Jokowi dan proksi-proksinya terhadap pengadilan. Perianjian kotor itu,” kata Rocky di acarw Rakyat Bersuara, dikutip dari YouTube Official iNews, Rabu (6/8/2025).
“Kata Tom dan Hasto pada Jokowi.
Gue tahu lu bikin apa pada waktu itu kok,” tambah Rocky.
Meski secara konsep merupakan koreksi. Tapi belas pengajar di Universitas Indonesia itu mengatakan secara teknis tak demikian.
“Itu yang dikoreksi tuh. Tapi secara teknis itu bukan koreksi. Tapi itu dikoreksi. Dibenerin, artinya koreksi,” terangnya,
“Pakai apa? Pakai hukum positif? Tidak. Dikoreksi pake value. Dikoreksi pakai nilai,” sambung Rocky.
Keputusan Prabowo itu, kata Rocky memang punya risiko politik. Tapi juga tahu apa konsekuensi jika tak mengeluarkan pengampunan tersebut.
“Karena itu presiden mengambil risiko bahwa dia akan dipersoalkan secara teknis. Tapi presiden anggap enggak. I know. Saya tahu apa yang terjadi kalau dia tidak lakukan itu,” jelasnya.
Konsekuensi besar tersebut. Prabowo akan jatuh dari tampuk kekuasannya, kata Rocky,
“Seandainya tidak dikeluarin abolisi dan amnesti, ya Prabowo yang jatuh,” terangnya.
“Ini suara rakyat yang bicara pada tuhan. Lalu didengar oleh Prabowo. Kan begitu jalan pikirannya itu,” ucap Rocky menjelaskan pernyataannya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
