
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat IT Universitas Gadjah Mada (UGM), Josua Sinambela, menyinggung langkah Roy Suryo Cs yang meminta pemeriksaan dugaan ijazah palsu ditunda dengan alasan momentum perayaan HUT RI.
Dikatakan Josua, alasan tersebut sama sekali tidak relevan dan justru terkesan sebagai upaya mengulur waktu.
"Beginilah nasib dan alasan para penuduh yang jelas-jelas ketahuan nggak nyambung sama sekali, hanya ingin menunda penahanan," kata Josua dalam pernyataannya, Senin (11/8/2025).
Josua menyebut, jika memang berjiwa besar, seharusnya pihak-pihak yang melontarkan tuduhan tersebut berterus terang bahwa mereka masih membutuhkan waktu.
Waktu yang dimaksud Josua, untuk menyusun dan mencari bahan penelitian guna menguatkan asumsi yang dinilainya tidak berdasar.
"Mulai dari bikin dan meluncurkan buku penelitian setebal 500 eksemplar yang isinya bisa dipastikan abal-abal," sebutnya.
"Cari dokumen akademik lain yang sesuai dengan asumsi mereka, bahkan mencari dukungan dari pihak-pihak yang sudah lama terjebak hoaks," tambahnya.
Ia mengatakan, tak menutup kemungkinan para penuduh tersebut mencoba mengajukan pengampunan seperti abolisi, amnesti, hingga remisi ke depan.
"Padahal tiap malam, saya yakin mereka sudah nggak bisa tidur. Tinggal menunggu waktu untuk ditetapkan sebagai tersangka," katanya.
Bagi Josua, upaya menunda pemeriksaan tidak akan mengubah proses hukum.
"Silahkan saja coba tunda terus aja, tidak bakal berpengaruh proses hukumnya karena tetap akan jadi tersangka, terdakwa dan berakhir terpidana," tandasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: