Jakarta, CNN Indonesia --
Rumah BUMN menjadi salah satu wadah bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar bisa naik kelas.
Saat ini rumah yang menjadi pusat pembinaan UMKM milik pemerintah ini telah tersebar di lebih dari 240 daerah. Salah satunya di Jakarta.
Rumah BUMN disokong oleh sejumlah perusahaan milik negara, salah satunya PT Bank Rakyat Indonesia (BRI). BRI telah lama mendampingi UMKM berkembang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CEO Rumah BUMN Nendra Yelena Sarina menyebut sudah lebih dari 7.000 pelaku UMKM bergabung dengan Rumah BUMN Jakarta. Beragam kegiatan pun dilakukan, mulai dari workshop hingga pameran yang akan menjadi wadah bagi pelaku UMKM menjangkau pasar lebih luas.
Ribuan UMKM ini terdiri dari sektor busana, makanan dan minuman, kerajinan tangan, dan lainnya.
"Kita menyediakan berbagai macam aktivitas ya, pelatihan, workshop, sosialisasi, dan juga bisa menyediakan podcast, kita juga menyediakan etalase untuk UMKM mendisplay produknya," kata Nendra saat berbincang dengan CNNIndonesia.com di Jakarta, Senin (28/4).
Nendra mengatakan BRI sudah memiliki rekam jejak dalam membantu para pelaku UMKM.
"Nah untuk fungsinya sendiri terbagi ya, lebih besar fungisnya untuk pengembangan UMKM apalagi portofolio. BRI kan banyak di UMKM," terangnya.
Untuk jenis pelatihan yang digelar Rumah BUMN, Nendra mengatakan pelaku UMKM diajari mengembangkan bisnis melalui sosial media dan tempat belanja online (e-commerce).
Pelatihan lain yang diberikan oleh Rumah BUMN yakni mempelajari terkait ekspor agar produk dari pelaku UMKM bisa naik kelas.
"Jadi mereka diharapkan dengan adanya aktivitas di Rumah BUMN ini bisa mendukung usaha mereka naik kelas. Dan nanti ujungnya bisa melakukan ekspor, jadi secara global gitu," ujar Nendra.
CEO Muda Rumah BUMN Nendra Yelena Sarina bersama pelaku UMKM binaan BRI di Jakarta, Senin (28/4). (Foto: CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Sejauh ini, Nendra mengatakan sekitar 10 persen dari 7000 pelaku UMKM yang berhasil melebarkan sayap hingga ranah global melalui Rumah BUMN.
Keberhasilan ini tak lepas dari peran BRI dalam membantu setiap produk dari UMKM bisa dijangkau hingga pasar luar.
"Kita kan memang fokus terhadap UMKM. Kita juga punya program namanya BRIncubator. BRIncubator sebuah program inkubasi yang memang mengkhususkan UMKM terpilih itu mendapatkan aspek pengembangan UMKM," ujar Nendra.
"Dan semua yang lulus itu BRIncubator ini kita masukkan ke BRI UMKM Expo. BRI UMKM Expo itu yang menjadi titik dari pembelajaran mereka semua. Sehingga nanti mereka kita pertemukan dengan bussines matching pihak-pihak buyer dari internasional.
Lebih lanjut, Nendra mengatakan Rumah BUMN juga bisa membantu para UMKM untuk mengakses pinjaman ke Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI.
"Dengan adanya bisa menjembatani terkait pendanaan, sebenarnya BRI untuk pendanaan banyak channel-nya, dari ultra mikro, mikro, kecil, menengah, semuanya ada. Kita akan arahkan," ujarnya.
Cerita UMKM ikut Rumah BUMN
Sementara itu, pelaku UMKM yang menerima manfaat dari Rumah BUMN adalah Wenny. Dia merupakan pemilik usaha Bendera, pembuat kaos dan produk pakaian lainnya.
Wenny menceritakan awalnya tertarik bergabung menjadi binaan Rumah BUMN setelah mengikuti kegiatan Pasar Digital UMKM (PaDI UMKM).
Setelah itu, Wenny mengikuti pelatihan agar usaha miliknya bisa dikenal lebih luas dan menjangkau pasar untuk semua kalangan.
"(Saya ingin) Brand saya ke angkat, jualan saya diketahui banyak orang, dikenal banyak orang," ujar Wenny.
Wenny menyebut produk yang ia jual juga menyelipkan pesan-pesan tematik.
"Jadi produk kita gini, produk kita tidak hanya berniaga atau berjualan tapi kita ada pesan-pesan yang mau disampaikan melalui kaos kita. Kita pengen gen-z ini lebih bangga sama Indonesia, nasional. Nah, kita aplikasikan ke dalam desain kaos-kaos kita," tutupnya.
Wenny mengatakan Rumah BUMN juga aktif mengajak para pelaku UMKM untuk mengikuti pelatihan-pelatihan. Ia mengaku baru saja ikut pelatahin di kantor salah satu toko online.
(fra/fra)