CNN Indonesia
Kamis, 10 Apr 2025 14:30 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
China baru-baru ini memamerkan jet tempur futuristik yang oleh analis Barat dijuluki sebagai J-36.
Sejumlah potret pesawat tempur ini beredar di media sosial, menunjukkan penampakan jet canggih tanpa ekor di atas sebuah jalan raya di dekat landasan pacu Chengdu Aircraft Industry Group.
Chengdu Aircraft Industry Group merupakan pabrik di provinsi Sichuan yang dipercaya sebagai lokasi jet tempur itu dibuat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto J-36 pertama kali muncul di media sosial China pada akhir tahun lalu. Potret tersebut dengan cepat menarik perhatian para penggemar pesawat serta analis militer.
Pada bulan lalu, foto-foto pesawat yang sama semakin banyak bermunculan.
Jet J-36 diyakini sebagai pesawat generasi keenam yang menggabungkan teknologi siluman, avionik, serta rekayasa mesin dan rangka pesawat terkini.
Ahli penerbangan militer David Cenciotti, yang juga mantan perwira Angkatan Udara Italia, mengatakan jet tempur itu memiliki mesin trijet, dengan dua intake mesin di bawah sayap dan satu intake yang dipasang di belakang kokpit.
"Ini adalah perubahan dari susunan mesin ganda konvensional yang terlihat di banyak pesawat tempur kontemporer. Konfigurasi ini dapat menawarkan keuntungan dalam hal daya dorong dan redundansi," ujar Cenciotti, dikutip dari CNN.
Cenciotti menambahkan jet canggih ini memiliki ruang di perut pesawat yang dapat digunakan untuk membawa senjata seperti rudal jarak jauh.
J-36 juga diyakini telah membuat China imbang bahkan mungkin melampaui Amerika Serikat dalam hal peluncuran pesawat tempur generasi keenam.
AS sendiri saat ini memiliki jet generasi kelima yakni F-22 dan F-35 yang dianggap sebagai jet tempur terbaik di dunia.
Dikutip dari Eurasian Times, J-36 diperkirakan memiliki kecepatan terbang maksimal 2,5 Mach dengan jarak terbang hingga 3.000 kilometer.
Badan pesawat dan desain sayap delta ganda menyediakan penyimpanan internal untuk bahan bakar dan persenjataan, memungkinkan misi yang lebih panjang tanpa mengorbankan visibilitas terhadap radar.
Ruang senjata bisa memuat rudal jarak jauh seperti PL-17, dengan ruang samping untuk amunisi seperti rudal udara-ke-udara atau rudal antikapal YJ-12. Konfigurasi ini memungkinkan J-36 untuk beradaptasi, memprioritaskan superioritas udara atau misi serangan darat.
Lebih lanjut, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) sejauh ini belum memberikan komentar resmi soal eksistensi J-36.
(lom/dmi)