
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tampaknya semakin intens mengusut kasus dugaan korupsi kuota haji 2024, setelah melakukan pemeriksaan terhadap mantan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.
Buktinya, selain melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, KPK juga gencar melakukan penggeledahan mulai dari kantor Kementerian Agama (Kemenag) hingga kantor pihak swasta.
Pada Kamis (14/8) misalnya, kali ini, penggeledahan yang dilakukan KPK menyasar pada salah satu kantor pihak swasta yang diduga memiliki keterkaitan dengan perkara dugaan korupsi kuota haji 2024, pada masa akhir pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
"Hari ini, tim kembali melakukan giat penggeledahan di salah satu kantor pihak swasta. KPK mengingatkan agar pihak-pihak terkait kooperatif," kata juru bicara KPK, Budi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (14/8).
Ditegaskan Budi Prasetyo, kegiatan penggeledahan itu menjadi bagian dari proses penyidikan dalam rangka mengumpulkan petunjuk dan bukti yang dibutuhkan oleh penyidik.
"Mengingat kegiatan penggeledahan sebagai bagian dari penyidikan adalah untuk mencari petunjuk dan bukti-bukti yang dibutuhkan penyidik untuk mengungkap perkara ini," tambahnya.
Dia juga mengingatkan agar pihak-pihak yang terlibat atau mengetahui perkara tersebut untuk tidak menghalangi proses hukum.
"Jangan sampai ada pihak-pihak yang tidak kooperatif maupun ada upaya untuk penghilangan barang bukti," tegasnya.
Sehari sebelumnya yakni pada Rabu (13/8), penyidik KPK menggeledah kantor Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag). Selain itu, penyidik turut menggeledah sebuah rumah milik pihak terkait di Depok, Jawa Barat.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: