CNN Indonesia
Kamis, 20 Mar 2025 14:10 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Warga Jalur Gaza Palestina secara resmi memasuki fase pertama kelaparan atau famine buntut blokade Israel terhadap bantuan kemanusiaan di wilayah kantong tersebut.
Ini terjadi kala Israel kembali melancarkan agresi brutalnya ke Jalur Gaza sejak beberapa hari terakhir, melanggar gencatan senjata yang berlaku sejak 19 Januari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala kantor media pemerintah Gaza, Ismail Thawabteh, mengatakan nyaris dua juta orang telah kehilangan ketahanan pangan mereka.
"Gaza secara resmi memasuki tahap pertama kelaparan, dengan hampir dua juta orang kehilangan ketahanan pangan mereka," kata Thawabteh, seperti dikutip Anadolu Agency.
Thawabteh mengatakan penutupan perbatasan dan diblokirnya bantuan kemanusiaan memasuki Gaza telah membuat warga Palestina menghadapi "bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Ia berujar seluruh pasar di Gaza saat ini telah benar-benar kehabisan stok makanan dasar.
"Puluhan toko roti telah berhenti beroperasi karena larangan impor bahan bakar yang menyebabkan penurunan besar dalam jumlah roti yang tersedia bagi warga Palestina di Gaza," ucapnya.
Program Pangan Dunia (WFP) pada Jumat (14/3) menyatakan bahwa mereka belum bisa mengirim pasokan makanan apa pun ke Gaza sejak 2 Maret lalu. Hal itu akibat blokade Israel di semua titik perbatasan menuju Gaza.
Bukan cuma makanan, pasokan air sumur bahkan telah berhenti beroperasi hingga memperburuk krisis air di daerah tersebut.
"Kehidupan di Gaza terancam runtuh total dalam beberapa hari mendatang jika agresi Israel tidak dihentikan dan perbatasan tidak segera dibuka," ucap Thawabteh.
Israel telah menutup seluruh perbatasan menuju Gaza sejak milisi Hamas menolak memperpanjang fase pertama gencatan senjata. Hamas menolak perpanjangan fase pertama karena ingin melanjutkan ke fase kedua sesuai kesepakatan awal.
Namun, Israel tak mau lanjut ke fase yang akan meminta mereka menarik pasukan sepenuhnya dari Gaza itu. Negeri Zionis pun menuntut Hamas memperpanjang fase pertama dan membebaskan seluruh sandera yang tersisa, yang mestinya dibebaskan dalam fase kedua.
Karena Hamas kekeh menolak, Israel akhirnya mulai menyerang lagi Gaza pada Selasa (18/3) dini hari hingga menewaskan sedikitnya 436 orang dan melukai 670 orang lainnya.
Serangan ini secara resmi membatalkan kesepakatan gencatan senjata mereka.
Berbagai negara sudah mengecam keras serangan brutal Israel yang diluncurkan di tengah gencatan senjata ini.
Nyaris 50.000 warga Palestina telah tewas terbunuh dalam serangan Israel di Gaza.
(blq/rds)