Bandara Khusus PT IMIP
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sorotan publik soal dugaan keberadaan bandara ilegal di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah, terus bergulir.
Kali ini, analis politik Agus Wahid ikut buka suara dan memberikan kritik terkait operasional bandara yang disebut berada dalam kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Agus mengatakan bahwa persoalan Morowali bukan sekadar isu biasa.
Ia menyebut terdapat banyak kejanggalan yang harus dibuka terang-terangan ke hadapan publik, terutama menyangkut investasi besar dan kerja sama lintas negara.
“Luar biasa memang kaum bandit di negeri Konoha ini. Bagaimana tidak? Tak lama memenangkan pemilihan presiden pada 2014, segera terbangun Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Sulawesi Tengah,” ujar Agus kepada fajar.co.id, Kamis (27/2025).
Lanjut Agus, IMIP yang berdiri di atas lahan sekitar 2.000 hektare merupakan bagian dari kerja sama investasi antara Indonesia dan China untuk pengelolaan sumber daya nikel.
“Sebuah perusahaan swasta ini merupakan kerjasama Indonesia (Jokowi)-Jinping (China) yang menelan investasi sebesar AS$ 34,3 dengan areal seluas sekitar 2.000 ha,” katanya.
Namun, Agus mempertanyakan apakah investasi itu murni untuk kepentingan ekonomi, atau ada kepentingan politik di baliknya.
“Sebuah prestasi langsung atas kemenangan Jokowi atau merupakan kompensasi atas funding saat biaya politiknya menuju istana?,” ucapnya.
Merujuk informasi yang ia sebut berasal dari sumber teknologi AI dan pernyataan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Agus mengklaim bahwa bandara di kawasan Morowali tersebut tidak berada di bawah kendali otoritas penerbangan Indonesia.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:















































