Wakil Ketua Umum DPP PSI, Andy Budiman
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Bandara di Morowali, Sulawesi Tengah menjadi sorotan publik. Disebut sebagai negara dalam negara karena tak diawasi otoritas.
Bandara itu disebut milik PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Kabarnya diresmikan Presiden ke-7 Jokowi.
Tapi ternyata, ada dua bandara di Morowali. Selain milik IMIP, ada milik pemerintah.
Bandara tersebut didirikan di atas lahan seluas 158 hektare dan dilengkapi dengan landasan pacu sepanjang 1.500 meter serta fasilitas terminal penumpang seluas 1.000 meter persegi. Bandara ini berada di Desa Umbele, Kecamatan Bumiraya, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Sementara itu, bandara yang menjadi sorotan bukan bandara pemerintah. Tapi bandara milik IMIP.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sendiri menyesalkan pihak-pihak yang sengaja memutarbalikkan fakta tentang bandara di Morowali (Sulawesi Tengah) dan mengaitkannya dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
“Pak Jokowi tidak pernah meresmikan Bandara PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Bandara yang diresmikan Pak Jokowi adalah Bandara Morowali atau Bandara Bungku. Memang ada dua bandara di sana; satu milik negara, satu milik swasta. Pihak-pihak tertentu sengaja memanipulasi fakta,” kata Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman, Rabu 26 November 2025 dikutip dari website PSI.
Andy menambahkan, bandara yang diresmikan Pak Jokowi beroperasi secara normal, tidak ada masalah.
Mengutip laman Sekretariat Kabinet, Jokowi meresmikan Bandara Morowali yang dikelola Ditjen Perhubungan Udara itu pada 23 Desember 2018. Peresmian dilakukan secara bersamaan dengan 4 pengembangan terminal bandara lain di Sulawesi.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:















































