Jakarta, CNN Indonesia --
Itikaf adalah salah satu ibadah dalam Islam yang berarti berdiam diri di masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, menentukan waktu yang tepat untuk beribadah itikaf bisa dengan mengikuti kebiasaan Rasulullah.
Nabi Muhammad Saw dalam suatu riwayat disebutkan melakukan itikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Hal ini merujuk pada hadis riwayat Aisyah RA:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. [رواه مسلم]
Artinya: "Bahwa Nabi saw melakukan itikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan itikaf setelah beliau wafat." [HR. Muslim].
Rukun itikaf
Berikut ini rukun itikaf yang perlu diperhatikan.
- Niat
- Berdiam diri di masjid sekurang-kurangnya selama tumakninahsholat
- Masjid sebagai tempat itikaf
- Orang yang beritikaf
Syarat-syarat itikaf
Itikaf tidak bisa sembarangan dilakukan. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk bisa beritikaf sesuai ketentuan, yaitu:
- Beragama Islam
- Sudah balig, baik laki-laki maupun Perempuan
- Dilaksanakan di masjid, baik masjid jami maupun masjid biasa
- Memiliki niat itikaf
- Orang yang beritikaf tidak disyaratkan puasa. Artinya orang yang tidak berpuasa boleh melakukan itikaf
Tata cara itikaf
Itikaf di masjid diawali dengan membaca niat sesuai dengan jenis itikaf yang akan dilakukan.
1. Niat
Terdapat tiga jenis itikaf , yaitu itikaf mutlak, itikaf terikat waktu tanpa terus-menerus, dan itikaf terikat waktu secara terus-menerus selama sepuluh hari ramadhan.
Niat itikaf mutlak:
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ للهِ تَعَالَى
Nawaitu an'itikafa fi hadzal masjidi lillahi ta'ala.
Artinya: Aku berniat itikaf di masjid ini karena Allah taala.
Niat itikaf terikat waktu tanpa terus-menerus:
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَوْمًا/لَيْلًا كَامِلًا/شَهْرًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu an i'tikaf fi hadzal masjidi yaumann lailan kamilann/ shahran lillahi ta'ala.
Artinya: Aku berniat itikaf di masjid ini selama satu hari/satu malam penuh/satu bulan karena Allah.
Niat itikaf terikat waktu terus-menerus:
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا
Nawaitu an'itikafa fi hadzal masjidi shahran mutthathabiann.
Artinya: Aku berniat itikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut karena Allah.
2. Mengawali dengan sholat sunah dan sholat wajib
3. Membaca Al Quran
4. Perbanyak bertasbih
5. Perbanyak bertahmid
6. Perbanyak bertahlil
7. Perbanyak bertakbir
8. Perbanyak istigfar
9. Membaca sholawat Nabi
10. Memperbanyak doa-doa secara khusyuk dan tafakkur
Hal-hal yang membatalkan itikaf
- Berjimak (melakukan hubungan suami-istri)
- Mengeluarkan sperma
- Mabuk yang disengaja
- Murtad
- Haid
- Nifas
- Keluar tanpa alasan
- Keluar untuk memenuhi kewajiban yang bisa ditunda
- Keluar disertai alasan hingga berkali-kali karena keinginan sendiri
Apabila orang itu melakukan salah satu hal yang membatalkan, maka rangkaian ibadah itikaf di bulan Ramadhan dianggap tidak sah, meski sudah melewati beberapa malam sebelumnya.
Dalil tentang Itikaf
1. Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata:
كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ
Kāna an-nabiyyu ṣallallāhu 'alayhi wa sallama ya'takifu al-'ashra al-awākira min ramadan.
Artinya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selalu beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ اعْتَكَفَ يَوْمًا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ جَعَلَ اللَّهُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّارِ ثَلَاثَ خَنَادِقَ كُلُّ خَنْدَقٍ أَبْعَدُ مِمَّا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
Man i'takafa yawman ibtigha'a wajhillahi ja'ala allahu baynahu wa bayna an-naari thalatha khanadiqa, kulla khandaqin ab'adu mimma bayna al-mashriqi wa al-maghrib
Artinya: Barang siapa beri'tikaf sehari karena mengharap wajah Allah, maka Allah akan menjadikannya berjarak tiga parit dari neraka, yang masing-masing parit lebih jauh dari jarak timur dan barat (HR. Thabrani).
Itikaf adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, terutama pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Dengan menjalankan itikaf, seorang Muslim dapat lebih fokus dalam ibadah, mendekatkan diri kepada Allah, serta meraih malam Lailatul Qadar.
(isn/isn)