Ilustrasi orangtua yang sedang memarahi anaknya./(istock).
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Tidak semua niat baik berlaku baik. Begitu pula saat mendidik anak.
Seorang dokter psikoterapi, dan terapis trauma transgenerasi, Dokter Dono Baswardono mengingatkan orang tua. Agar anaknya tidak mengalami parentifikasi.
Dia meminta agar orang tua tak menggunakan kalimat-kalimat yang secara praktis membuat anak mudah dibujuk.
“Berhentilah mengucapkan ‘Mami jadi sedih kalau kamu berbuat begitu’ atau ‘Mami sedang sedih tahu, jadi kalian harus jaga kelakuan kalian’,” ujar Dono dikutip dari akun Threadsnya, Rabu (5/11/2025).
Menurut Dono, perkataan semacam itu punya makna tersirat. Seolah anak lah yang bertanggung jawab atas apa yang menimpa orang tua.
“Pernyataanmu itu menyiratkan bawa anak-anakmu mesti yang bertanggung jawab atas perasaanmu dan bahwa merekalah yang menyebabkan perasaanmu (padahal penyebabnya ya pikiranmu sendiri),” jelasnya.
Bahkan, kata dia, dampaknya bisa panjang.
“Dalam jangka panjang pernyataanmu itu menimbulkan trauma yang bernama ‘parentifikasi’,” imbuhnya.
Dikutip dari sejumlah sumber ilmiah, parentifikasi adalah kondisi ketika anak mengambil alih peran dan tanggung jawab orang tua dalam keluarga, baik secara emosional maupun praktis. Anak bisa menjadi tempat curhat orang tua, menjadi pengasuh adik-adiknya.
Dalam kondisi ini, batas antara peran anak dan orang tua menjadi kabur, sehingga anak dipaksa menjadi “dewasa” sebelum waktunya.
Didalam beberapa kasus, jika terjadi secara moderat dan didukung lingkungan yang sehat, pengalaman ini juga dapat meningkatkan empati dan rasa tanggung jawab pada anak.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:













































