Roy Suryo (foto: Antara)
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat teknologi informasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Josua Sinambela, mengungkap hasil penelusuran langsung yang ia lakukan di perpustakaan UGM sebelum kasus ijazah Jokowi masuk ke ranah kepolisian.
Hal ini diungkapkan Josua saat hadir dalam diskusi publik 'Rakyat Bersuara' pada Selasa (25/11/2026) malam.
“Soal skripsi, kebetulan saya lihat langsung. Ada dua di perpustakaan. Skripsi teman-temannya ada ratusan,” ujar Josua dikutip pada Rabu (26/11/2025).
Ia juga menyebut bahwa jumlah mahasiswa satu angkatan saat itu mencapai sekitar 80 orang.
"Saya alumni UGM, Fakultas Teknik,” tambahnya.
Dikatakan Josua, pengecekan tersebut ia lakukan sebelum pemeriksaan polisi dilakukan.
“Yang perlu saya jelaskan karena saya survei langsung ke perpustakaan sebelum kasus ini masuk ke Kepolisian. Saya juga mensharing informasi ini kepada Rismon dkk,” ucapnya.
Ia kemudian menjelaskan bahwa akses ke dokumen terkait kini telah berada di bawah penyitaan pihak kepolisian.
"Jadi di Perpustakaan sekarang itu juga sudah disita oleh Kepolisian,” ungkap Josua.
Selain itu, Josua juga menuturkan temuannya mengenai dokumen skripsi di sejumlah fakultas pada periode yang sama.
“Di Fakultas saya melakukan (penelitian), di Fakultas Farmasi, Hukum, itu banyak skripsi pada tahun itu yang memang tidak ditandatangani dosen pembimbing, dosen penguji. Dan tidak ada tanggalnya,” terangnya.
Ia menyebut bahwa kondisi tersebut terutama terjadi di Fakultas Kehutanan.
“Terutama di Fakultas Kehutanan mayoritas 50 persen ke atas, saya punya dokumentasinya, tidak ada tanggalnya, tanda tangannya,” tandasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:













































