Bandara Khusus PT IMIP
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Polemik bandara yang beroperasi di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah, terus menjadi buah bibir.
Kali ini, tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Islah Bahrawi, ikut memberikan komentarnya terkait keberadaan fasilitas penerbangan tersebut yang disebut telah lama berjalan tanpa pengawasan negara.
Islah menjelaskan bahwa bandara yang disebut sebagai “Private Airport” itu menjadi jalur keluar masuk barang dan tenaga kerja asing (TKA) di kawasan industri tambang berskala besar.
“Bandara yang berlabel ‘Private Airport’ di Morowali ini tempat keluar masuk barang dan TKA di sebuah kawasan industri tambang seluas ribuan hektar,” ujar Islah di X @islah_bahrawi (26/11/2025).
Ia kemudian menyinggung proses peresmian bandara tersebut pada era Presiden ke-7, Jokowi.
Ia mempertanyakan keanehan di balik fasilitas yang disebut swasta tetapi justru diresmikan langsung oleh Jokowi beberapa tahun lalu.
“Meski berlabel Bandara pribadi, anehnya justeru diresmikan oleh Jokowi,” sebutnya.
Ia menambahkan, bandara itu konon beroperasi tanpa kehadiran unsur keamanan, Bea Cukai maupun Imigrasi Indonesia.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Menhan yang menyebut situasinya seperti negara dalam negara.
“Konon tanpa keamanan, Bea Cukai dan Imigrasi Indonesia. Serasa republik dalam republik, kata Menhan,” tegasnya.
Islah juga mengungkap bahwa pada 2024, landasan bandara tersebut kembali diperpanjang dan pembiayaannya berasal dari perusahaan asing.
“Pada tahun 2024 landasannya diperpanjang, dibiayai oleh Zhensi Holding Group, perusahaan besar asal Tongxiang, China,” ungkapnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:














































