Jakarta, CNN Indonesia --
Bencana banjir melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah pada Selasa (21/1). Ratusan warga pun harus mengungsi imbas bencana tersebut.
Sejumlah wilayah yang dilanda banjir antara lain Kabupaten Pekalongan, Demak, Grobogan, Sragen, Temanggung, Banjarnegara, hingga Batang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banjir Grobogan
Di Kabupaten Grobogan banjir melanda puluhan desa akibat tanggul Sungai Tuntang jebol pada Senin (20/1). Akibatnya, sejumlah rumah, jalan, hingga jalur rel kereta api Semarang-Surabaya ikut tergenang.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Grobogan Masrikan menyebut rel kereta tersebut tidak sekadar tergenang, melainkan menjadi aliran sungai, karena airnya mengalir deras.
Derasnya aliran air banjir tersebut juga menggerus dasar rel kereta di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, sehingga tidak memungkinkan untuk dilalui kereta api.
Lalu, untuk akses jalan utama di Jalan Godong-Grobogan juga lumpuh tidak bisa dilalui kendaraan, karena terjadi genangan banjir.
Demikian halnya di Jalan Purwodadi-Semarang juga ikut terdampak banjir, sehingga warga yang hendak bepergian diminta mencari tempat yang aman dari banjir.
Banjir Demak
Sementara banjir di Kabupaten Demak merendam tiga desa, mengakibatkan seratusan rumah terdampak. Banjir disebabkan tanggul Sungai Cabean jebol.
Menurut Camat Guntur Sukardjo di Demak, Selasa, jebolnya tanggul Sungai Cabean yang berbatasan dengan Kecamatan Karangawen tersebut terjadi pada Senin pukul 23.30 WIB.
Banjir Sragen
Lalu, banjir di Sragen menerjang enam kecamatan sejak Senin akibat luapan anak Sungai Bengawan Solo. Enam kecamatan terendam air antara lain Sragen Kota, Sidoharjo, Tanon, Sukodono, Sambungmacan, Ngrampal, dan Jenar.
Untuk di Sragen Kota, wilayah yang terdampak luapan anak sungai tersebut, yakni Dukuh Gabus RT 01 dan 02, Dukuh Tugu RT 01, 02, dan 03, serta di Desa Tangkil.
Pada Selasa kemarin, banjir di Sragen dilaporkan mulai surut. Namun, warga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir lainnya.
Banjir Banjarnegara
Bencana hidrometeorologi juga merendam sejumlah desa di Kabupaten Banjarnegara akibat hujan lebat yang terjadi sejak Senin petang hingga malam hari.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara Tursiman mengatakan hujan lebat memicu pergerakan tanah di Dusun Kalireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran.
Pergerakan tanah itu merusak beberapa rumah warga, satu musala, dan menyebabkan ruas jalan Karangkobar-Baturretak. Selain itu, 13 keluarga yang terdiri atas 41 jiwa mengungsi juga harus mengungsi ke lokasi aman.
"Arus lalu lintas di ruas jalan Karangkobar-Batur juga terganggu akibat retakan di wilayah Pejawaran," katanya.
Banjir Pekalongan
Bencana banjir juga melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Pekalongan. Yakni Kecamatan Petungkriyono, Kecamatan Doro, Kecamatan Lebakbarang, Kecamatan Talun, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Kedungwuni, Kecamatan Wonopringgo, Kecamatan Wiradesa, dan Kecamatan Tirto.
"Akibat banjir, dua orang mengalami luka ringan. 145 orang terpaksa harus mengungsi. Titik pengungsian berada di Mushola As-Syafaah sebanyak 75 jiwa, dan di Mushola Baitul Makmur sebanyak 70 jiwa," kata kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Selasa (21/1).
Selain korban jiwa, banjir juga menyebabkan 25 unit rumah rusak berat, tiga akses jalan tergenang, tiga jembatan putus, dan satu tanggul yang berada di Kecamatan Tirto jebol.
Selain banjir, bencana tanah longsor yang juga terjadi di wilayah Pekalongan. Bencana ini menyebabkan 17 korban meninggal dunia dan telah berhasil dievakuasi.
"Sementara, laporan jumlah korban hilang bertambah menjadi sembilan orang," ucap Abdul.
(dis/fra)