Bawa Poin dari Australia, Bukan Sekadar Angan Belaka untuk Indonesia

6 hours ago 2

ANALISIS

Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia

Rabu, 19 Mar 2025 06:26 WIB

Merebut poin dari Sydney lawan Australia bukan hal yang mudah bagi Timnas Indonesia. Tapi di saat yang sama, ambisi ini bukan sekadar angan-angan belaka. Timnas Indonesia punya peluang untuk pulang membawa poin dari laga tandang lawan Australia. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, CNN Indonesia --

Merebut poin dari Sydney lawan Australia bukan hal yang mudah bagi Timnas Indonesia. Tapi di saat yang sama, ambisi ini bukan sekadar angan-angan belaka.

Timnas Indonesia tengah berada dalam motivasi tinggi jelang menghadapi Australia di Stadion Sydney Football, Kamis (20/3) mendatang. Persiapan demi persiapan, nampak kian matang diracik Patrick Kluivert yang kini bertindak sebagai juru taktik.

Kedatangan Ragnar Oratmangoen dan Kevin Diks pada Selasa (18/3) malam sekaligus melengkapi kedatangan seluruh penggawa skuad Garuda di Sydney. Dengan kehadiran pemain yang komplet, Kluivert bisa membahas hal-hal yang lebih teknis dengan anak buahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di satu sisi, Kluivert juga harus bisa memadatkan materi racikannya dalam waktu singkat. Sebab latihan taktikal dengan pemain yang lengkap hanya bisa dilakukan satu hari pada Rabu (19/3).

Tapi situasi serupa juga dialami oleh kubu tuan rumah. Setidaknya ada dua faktor persamaan situasi yang dihadapi Indonesia dan Australia, yaitu banyaknya pemain diaspora dan kepelatihan anyar.

Rombongan besar pemain Australia tiba di Sydney pada Senin (17/3) waktu setempat. Ini karena 17 dari 26 pemain yang ada di dalam skuad The Socceroos berkarier di luar negeri. Sebanyak 12 di antaranya bahkan di Eropa.

Sedangkan Timnas Indonesia diperkuat oleh 21 pemain abroad dari total 29 nama yang dibawa ke Sydney. Sebanyak 16 pemain berkarier di Eropa. Mau tak mau perjalanan jauh harus ditempuh.

Selain itu, Australia dan Indonesia sama-sama ditangani juru taktik baru. The Socceroos kini dinakhodai oleh Tony Popovic sejak Graham Arnold mundur pada September 2024 lalu.

Sementara Indonesia kini dipimpin oleh Patrick Kluivert yang menggantikan Shin Tae Yong. Dalam aspek adaptasi, Australia lebih unggul karena Popovic sudah memimpin dalam empat pertandingan.

Dari empat laga itu, Popovic belum pernah terkalahkan. Satu kemenangan dan tiga hasil imbang jadi isyarat Australia bukan tim sembarangan karena sempat membendung Jepang 1-1 pada Oktober lalu.

Meski demikian, di bawah kendali Popovic Australia tak mampu menang lawan Arab Saudi dan Bahrain karena sama-sama seri. Dalam hal ini, Indonesia lebih baik karena menang 2-0 atas Arab Saudi.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>


Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi