
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pakar hematologi-onkologi medik, Profesor Zubairi Djoerban, kembali membagikan informasi penting soal kesehatan lewat akun media sosial X miliknya, @ProfesorZubairi.
Kali ini, ia menanggapi beberapa pertanyaan mengenai keterkaitan ukuran payudara dengan risiko kanker.
“APAKAH PAYUDARA BESAR MENINGKATKAN RISIKO KANKER?” tulisnya dikutip X @ProfesorZubairi pada Selasa (8/7/2025).
Namun, ia menekankan bahwa jawaban dari pertanyaan ini tidak bisa disederhanakan menjadi “iya” atau “tidak”.
Menurut penjelasannya, ukuran payudara pada dasarnya bukanlah faktor risiko langsung terhadap kanker.
“Jadi, memiliki payudara yang besar tidak otomatis membuat risiko kanker menjadi lebih tinggi,” jelasnya.
Meski begitu, Profesor Zubairi menyebut ada kaitan tidak langsung yang patut diperhatikan. Dalam beberapa kasus, ukuran payudara yang besar berhubungan dengan kondisi obesitas.
Dan obesitas sendiri sudah terbukti dapat meningkatkan risiko kanker payudara, apalagi jika dibarengi dengan gaya hidup tidak sehat seperti minim aktivitas fisik, kebiasaan merokok, atau konsumsi alkohol.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti tantangan lain terkait ukuran payudara besar, yakni dalam proses deteksi dini.
“Ukuran payudara yang besar dapat menyulitkan proses deteksi dini,” ujarnya.
Pemeriksaan seperti mamografi bisa jadi kurang akurat atau lebih kompleks secara teknis, sehingga diperlukan pendekatan atau alat tambahan demi memastikan hasil evaluasi yang optimal.
Di akhir penjelasannya, Profesor Zubairi mengingatkan bahwa meskipun ukuran bukanlah penyebab utama, tetap ada beberapa hal penting yang mesti diperhatikan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: