Jakarta, CNN Indonesia --
Bulan mungkin saja menjadi satu-satunya satelit alami Bumi di tata surya. Namun ternyata, tata surya memiliki lebih banyak bulan daripada yang biasa kita lihat di langit malam hari. Lantas, berapa jumlahnya?
Pada kenyataannya, ada ratusan, bahkan ribuan, satelit alami di tata surya, mulai dari batuan angkasa seukuran kota hingga benda bulat besar yang berpotensi cukup besar untuk dianggap sebagai planet.
Jadi, untuk menjawab pertanyaan mengenai seberapa banyak bulan di tata surya, jawabannya adalah tergantung pada definisi mengenai bulan itu sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut NASA, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) secara resmi mengakui 288 bulan planet yang mengorbit di delapan planet di tata surya.
Namun begitu, ada juga 473 "satelit kecil" lainnya yang merupakan bulan dari asteroid dan planet kerdil yang terdaftar di Jet Propulsion Laboratory NASA.
Jika kedua jenis satelit tersebut dihitung, seperti yang dilakukan oleh sebagian besar astronom, maka jumlah total satelit alami Tata Surya menjadi 761 buah (per Juni 2024).
Kendati demikian, Edward Ashton, astronom di Institut Astronomi dan Astrofisika Academia Sinica Taiwan, jumlah tersebut kemungkinan hanya "puncak gunung es". Para astronom telah menemukan lusinan bulan planet baru dan satelit kecil dalam beberapa tahun terakhir, dan kemajuan teknologi kemungkinan bakal mempercepat laju temuan bulan lainnya di masa mendatang.
Apa itu Bulan?
Menurut Ashton definisi paling sederhana dari bulan adalah sebuah objek yang berada di orbit mengelilingi objek yang lebih besar dan bukan bintang. Namun, menurutnya itu "bukan jawaban yang lengkap".
Sebagai contoh, saat ini ada ribuan satelit buatan manusia yang mengorbit Bumi yang memenuhi definisi di atas, tapi tidak dianggap sebagai bulan karena tidak alami. Wahana antariksa ini juga memiliki masa hidup yang terbatas sebelum jatuh kembali ke Bumi dan terbakar di atmosfer.
Mengutip Live Science, beberapa satelit alami, seperti bulan semu dan bulan mini, juga bersifat sementara dan tidak benar-benar mengorbit planet.
Brett Gladman, astronom di University of British Columbia di Kanada, juga mengatakan bahwa ada faktor mengenai ukuran jika bicara soal bulan. Gladman mencontohkan, partikel cincin, sebuah fragmen kecil batuan yang membentuk cincin planet seperti Saturnus dan Uranus, secara individual mengorbit planet inangnya tapi tidak dianggap sebagai bulan.
Gladman menambahkan objek yang lebih kecil, yang sering disebut sebagai "bulan cincin" atau "moonlet", juga memiliki "definisi yang tidak jelas" dan tidak dianggap sebagai bulan yang sebenarnya.
Bulan planet
Dari deretan delapan planet di tata surya, Merkurius dan Venus tercatat tidak memiliki bulan karena jaraknya yang sangat dekat dengan bola gas raksasa, yang telah melenyapkan bulan-bulan potensial dari planet-planet tersebut sejak lama.
Venus memang memiliki satu bulan semu, yaitu Zoozve, tapi tidak masuk dalam hitungan karena ia mengorbit Matahari, bukan Venus.
Sementara itu, Bumi hanya memiliki satu bulan utama. Namun, Bumi juga memiliki setidaknya tujuh bulan semu dan terkadang mendapat bulan-bulan kecil tambahan selama sekitar satu tahun.
Bulan-bulan semu ini juga tidak masuk hitungan. Namun, beberapa ilmuwan beranggapan bahwa dapat menggunakan batu-batu angkasa ini sebagai pangkalan sementara untuk membantu kita menjadi spesies antar planet.
Berikutnya adalah Mars, yang memiliki dua bulan, yakni Phobos dan Deimos. Keduanya hanya selebar beberapa mil dan mengorbit sangat dekat dengan Planet Merah.
Kemudian, Jupiter memiliki 95 bulan, termasuk empat bulan utama, yaitu Callisto, Europa, Io, dan Ganymede, bulan terbesar di tata surya. Tapi Saturnus memiliki lebih banyak lagi. Setidaknya ada 146 bulan Saturnus, termasuk enam bulan utama, seperti Titan, Mimas, dan Enceladus.
Sementara itu, Uranus dan Neptunus masing-masing memiliki 28 dan 16 bulan, dan tujuh bulan utama di antara keduanya.
Namun, jumlah ini berubah secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Sejak awal tahun 2023, para astronom telah menemukan setidaknya 62 bulan tak beraturan baru di sekitar Saturnus dan 12 bulan Jovian, serta sepasang bulan Neptunus dan satu bulan di sekitar Uranus.
Satelit-satelit kecil
Menurut Ashton, perhitungan NASA terhadap 473 satelit berukuran kecil bahkan tidak lebih pasti dari jumlah bulan planet, karena para astronom menemukan lebih banyak asteroid setiap saat. Beberapa asteroid juga bisa memiliki sejumlah satelit yang sulit dibedakan satu sama lain.
IAU juga memperkirakan bahwa mungkin ada "lebih dari 100" planet kerdil tambahan yang menunggu untuk ditemukan di tata surya bagian luar, yang semuanya mungkin memiliki bulan.
"Seperti halnya satelit planet raksasa, kita belum menemukan sebagian besar satelit," kata Ashton.
"Secara keseluruhan, mungkin akan ada satelit berbadan kecil yang jumlahnya sama banyaknya dengan jumlah bulan planet," tambahnya.
Total bulan di tata surya
Ada lebih dari 700 satelit alami yang diketahui di tata surya. Namun, jumlah ini kemungkinan akan bertambah secara signifikan di masa depan.
Menurut Gladman penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa mungkin ada ratusan, atau bahkan ribuan, bulan planet kecil yang dapat ditemukan dengan teleskop yang lebih canggih.
Ia juga mengatakan ada ketidakpastian yang besar tentang berapa banyak satelit berukuran kecil yang benar-benar ada di tata surya.
Namun, ketidakpastian ini tidak menghentikan para peneliti untuk mengira-ngira.
"Saya kira mungkin ada sekitar 10.000 bulan di tata surya," kata Ashton. Tapi tidak ada yang tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menemukan semuanya.
(tim/dmi)