Jakarta, CNN Indonesia --
Pengacara Blake Lively mengirimkan subpoena atau perintah yang memaksa ke pengadilan untuk mendapatkan rekaman telepon Justin Baldoni pada Rabu (12/2). Hal itu guna mendapatkan bukti pendukung Justin melakukan kampanye kotor kepada Lively.
Variety memberitakan pengacara Lively mengirimkan subpoena pengadilan ke tiga operator telepon, yakni AT&T, Verizon, dan T-Mobile - untuk meminta rekaman yang berkaitan dengan Baldoni, produser Jamey Heath, dan salah satu pendiri Wayfarer Studios yang juga miliarder, Steve Sarowitz.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panggilan pengadilan juga meminta rekaman telepon Abel dan humas Melissa Nathan.
"Rekaman telepon milik semua terdakwa akan mengungkap jaringan lengkap individu yang terlibat dalam kampanye fitnah terhadap Ibu Lively," kata juru bicara Lively dalam sebuah pernyataan.
"Rekaman tersebut akan memberikan bukti penting dan tak terbantahkan tidak hanya tentang siapa, tetapi juga tentang kapan, di mana, dan bagaimana rencana pembalasan mereka disusun dan dijalankan."
Pengacara Lively juga mengirim subpoena pengadilan kepada dua penyedia internet, yakni Cloudflare dan AOL, serta kepada Jed Wallace, konsultan krisis yang dituduh meluncurkan "pasukan digital" terhadap Lively atas nama Baldoni.
Wallace secara terpisah telah menyangkal terlibat dalam kasus itu dan telah menggugat Lively atas pencemaran nama baik.
"Nona Lively telah memulai penyelidikan yang akan mengungkap orang-orang, taktik, dan metode yang telah bekerja untuk 'menghancurkan' dan 'mengubur' reputasi dan keluarganya selama setahun terakhir," kata pengacaranya, Mike Gottlieb dan Esra Hudson, dalam sebuah pernyataan.
Juru bicara Lively mencatat bahwa keterlibatan Wallace dirinci dalam pesan-pesan yang telah diperoleh oleh timnya. Dalam salah satu pesan tersebut, Wallace dikatakan berhasil dalam upayanya untuk "mengubah narasi."
"Kami berharap dapat menyelidiki lebih lanjut tentang seluruh model bisnis Jed Wallace dan apa lagi yang dilakukannya untuk mengalihkan perhatian dari klaim pelecehan seksual dan pembalasan yang sangat nyata yang dibuat oleh Nona Lively," kata juru bicara tersebut.
"Kami senang dapat memulai penyelidikan atas hal itu."
Respons Baldoni
Bryan Freedman selaku pengacara Justin Baldoni mengatakan bahwa Blake Lively meminta data panggilan, teks, dan lokasi yang sudah ada sejak lebih dari dua tahun lalu.
Menurutnya, langkah itu diambil pihak Lively karena tidak menemukan bukti yang memberatkan Justin Baldoni seperti dalam gugatan mereka. Baldoni digugat atas kampanye jelek dan pelecehan seksual di lokasi syuting.
"Ekspedisi pencarian besar-besaran ini menunjukkan bahwa mereka sangat ingin mencari dasar fakta untuk klaim mereka yang terbukti salah," katanya. "Mereka tidak akan menemukannya."
"Panggilan pengadilan adalah bagian biasa dari proses litigasi," kata Freedman dalam pernyataannya.
"Yang luar biasa adalah apa yang diminta oleh Pihak Lively. Mereka meminta setiap panggilan, teks, log data, dan bahkan informasi lokasi waktu nyata selama 2,5 tahun terakhir, terlepas dari pengirim, penerima, atau subjeknya."
Pihak Lively awalnya akan mengajukan pengaduan yang diubah pada Jumat (7/2). Awal pekan ini, timnya meminta perpanjangan hingga 5 Maret, dengan mencatat perlunya menanggapi tuduhan baru yang ekstensif.
Sedangkan pihak Baldoni tidak menolak permintaan tersebut, tetapi Hakim Lewis J. Liman tetap menolak untuk mengabulkannya, sehingga pengacara Lively hanya diberi waktu tambahan empat hari.
Pengaduan yang diubah sekarang harus diajukan pada hari Selasa (18/2).
(chri)