16 hours ago
4
CNN Indonesia
Jumat, 17 Jan 2025 16:18 WIB
Ketua Umum organisasi relawan Jokowi Projo, Budi Arie Setiadi kini adalah Menteri Koperasi di pemerintahan Prabowo Subianto. (ANTARA FOTO/ADITYA NUGROHO)
Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Umum organisasi relawan Projo, Budi Arie Setiadi mengklaim pertemuan antara Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dengan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X bukan sebagai upaya meminta jadi mediator untuk bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Enggak lah enggak," kata Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/1).
Budi mengatakan pertemuan keduanya sekadar diskusi satu sama lain. Ia mengatakan keduanya pasti membahas terkait persatuan nasional supaya bangsa Indonesia makin menyatu ke depannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus sambut positif. Karena bangsa ini perlu persatuan," kata dia yang kini menjabat Menteri Koperasi tersebut.
"Kita dukung semua upaya menyatukan bangsa ini," tambahnya.
Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) usai bertemu Sultan HB X di Keraton Kilen, Rabu (15/1). (CNN Indonesia/Tunggul)
Sebelumnya Jokowi bertemu Sri Sultan HB X pertemuan di Keraton Kilen, Yogyakarta, Rabu (15/1).
Sultan mengklaim tak ada pembahasan berbau politik dalam pertemuan selama kurang lebih 90 menit itu.
"Ya enggak bisa [diungkap] dong, wong itu pribadi kok, saya enggak mau punya komentar apa pun, ya silaturahmi itu," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta usai menjamu tamunya tersebut secara tertutup.
Pertemuan terakhir Sultan dan Jokowi juga sempat terjadi di Keraton Kilen pada 28 Januari 2024 silam. Kala itu, Jokowi masih menjabat sebagai presiden dan pertemuannya dengan Sultan digelar secara tertutup.
Pertemuan di keraton itu berlangsung di tengah kabar rencana pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang bermula dari pernyataan pakar militer Connie Rahakundini Bakrie. Dia menyebut Jokowi meminta Sultan untuk menjembatani pertemuan dengan Megawati.
Sultan sendiri pada waktu itu mengakui ada permintaan dari Jokowi untuk memfasilitasi pertemuan dengan Megawati. Dia mengatakan siap menjadi penengah jika dibutuhkan.
Kini Jokowi beserta anak dan menantunya, Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution telah dipecat oleh PDIP sebagai kader partai.
Pemecatan itu tertuang dalam tiga surat keputusan (SK) yang berbeda. Masing-masing SK Nomor 1649 untuk Jokowi, SK Nomor 1650 untuk Gibran, dan SK Nomor 1651 untuk Bobby. Tiga surat itu diteken Megawati dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pada 4 Desember 2024.
(rzr/kid)
