Jakarta, CNN Indonesia --
Hari pertama MilkLife Soccer Challenge Allstars 2025 di Stadion Super Soccer, Kudus, Jumat (24/1), dihiasi citarasa menggelitik dari para pemain.
Saat pertandingan, putri-putri U-12 itu bekerja keras. Selesai laga, sampai ada yang menangis. Namun, tak sedikit yang tetap bahagia karena ajang ini bagai mimpi yang jadi nyata.
Pemain Allstars Semarang misalnya, Asancaya Jasmine, merasa seperti pemain Timnas Indonesia saat tampil melawan Allstars Jakarta. Kendati kalah 0-1, Jasmine tetap bahagia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Senang banget [main di MilkLife Soccer Challenge], rasanya kayak jadi pemain Timnas," kata Jasmine (10 tahun) saat jumpa pers setelah pertandingan, sambil tersenyum semringah.
Andien Haifa Syakira (11 tahun) juga begitu. Pemain Allstars Jakarta ini berusaha menikmati setiap momen yang ada. Ini adalah kali pertama baginya main dalam turnamen tim putri.
Pemain SSB Palapa Maverick ini mengaku sempat tegang. Itu dialaminya pada laga pertama melawan Semarang. Agar lebih rileks, ia mendengarkan musik sebelum laga kedua.
"Sebelum pertandingan dengerin musik biar tenang. Saya sukanya dengar Bernadya," ucap siswi kelas lima Sekolah Dasar Cinta Kasih Suci ini sambil tersenyum.
Suasana menggelitik juga mewarnai sesi jumpa pers setelah laga Tangerang versus Kudus. Dua pemain Tangerang, Mali Heaume dan Anyamani Coulter, jumpa pers dengan bahasa Inggris.
Dua siswi British School Jakarta ini memang tak bisa bahasa Indonesia. Situasi ini membuat moderator jumpa pers melempar guyonan, seperti suasana jumpa pers Liga Champions.
"Besok kami harus yakin dan bekerja keras agar lolos ke semifinal," kata Mali. "Dan menikmati pertandingan," ujar Anyamani menimpali, saat ditanya soal persiapan melawan Solo.
Sementara kapten Kudus, Asyifa Sholawa Farizqi sangat senang dengan MilkLife Soccer Challenge yang diadakan Bhakti Olahraga Djarum Foundation, sebab mimpinya ke Timnas makin dekat.
"InsyaAllah, suatu saat nanti, saya akan membela Timnas Indonesia. Saya sudah mantap di sepak bola. Saya ingin membanggakan orang tua dengan sepak bola," ucap bocah SD 2 Rendeng ini.
(abs/jun)