ANALISIS
Abdul Susila | CNN Indonesia
Rabu, 12 Mar 2025 08:53 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Dean James datang sebagai amunisi baru Timnas Indonesia. Lapisan bek kiri Timnas Indonesia makin sesak serta hal ini berdampak langsung pada Pratama Arhan dan Shayne Pattynama.
Saat Asnawi Mangkualam Bahar tersingkir dari daftar pemain Timnas Indonesia pilihan Patrick Kluivert, Pratama Arhan tetap masuk kalkulasi. Ini pertanda bahwa kualitas Arhan masih dibutuhkan dalam strategi permainan Kluivert. Pertanyaannya, apakah kelebihan ini akan membuat Arhan jadi pilihan utama Kluivert?
Jika mengacu pertandingan melawan Jepang dan Arab Saudi, Arhan jadi senjata rahasia. Saat kebuntuan melanda, lemparan ke dalam Arhan yang menukik dan tajam dijadikan senjata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan utama Shin Tae Yong, pelatih sebelumnya, adalah Calvin Verdonk. Pemain NEC Nijmegen ini kuat dalam bertahan, tetapi juga gesit dalam formasi menyerang.
Kini, ada opsi baru. PSSI baru saja menyelesaikan proses naturalisasi Dean James, pemain berposisi bek kiri. James adalah pemain Go Ahead Eagles kelahiran 30 April 2000.
Musim ini James telah tampil dalam 27 pertandingan di semua ajang. Dari 27 laga itu, 22 di antaranya sebagai pemain inti. Ia juga telah menciptakan dua gol dan assist pada musim ini.
Yang menarik, satu gol James tercipta ke gawang NEC Nijmegen pada Minggu (9/3). Hanya saja Verdonk tak tampil dalam duel ini karena harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.
Karena itu pula posisi Verdonk di kiri pertahanan Timnas Indonesia bisa direbut James. Memang tidak ada jaminan, tetapi peluang Kluivert lebih percaya pada James relatif besar.
Situasi ini tentu saja akan membuat posisi Arhan dan Shayne Pattynama makin tersudut. Sudah jarang main sejak kedatangan Verdonk, kini datang lagi pesaing berat lainnya.
Satu-satunya cara Arhan dan Shayne agar bisa menjadi pilihan adalah dengan memperlihatkan kualitas saat latihan. Bukan hanya kualitas teknik, tetapi juga fisik dan mental.
Melawan Australia di kandang, jelas butuh modal besar. Australia boleh saja diterpa badai cedera, tetapi kalah di kandang dari Indonesia rasanya tak diharapkan jadi realitas.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>