Jakarta, CNN Indonesia --
Dalam sebuah langkah dramatis untuk menghidupkan kembali identitas kreatif di rumah mode Gucci, Grup Kering menunjuk Demna, desainer visioner di balik transformasi radikal Balenciaga, sebagai direktur artistik baru rumah mode asal Italia tersebut.
Langkah ini merupakan sebuah upaya mengejutkan Gucci baru-baru ini, dalam usaha untuk menghadirkan koleksi yang menandakan kembalinya mode yang berpengaruh dan relevan secara budaya.
Keputusan Gucci untuk menunjuk Demna datang di saat yang krusial bagi label ini dan perusahaan induknya, Kering Group. Setelah dua tahun penuh gejolak dengan penurunan penjualan dan berkurangnya relevansi label ini, Gucci mengalami penurunan pendapatan sebesar 23 persen pada 2024, dengan harga saham Kering yang anjlok sejak 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bisa dibilang, penunjukan Demna sebenarnya kebalikan dari era Sabato De Sarno, yang memiliki pendekatan minimalis, namun tidak mampu membangkitkan antusiasme konsumen. Upaya Gucci baru-baru ini untuk memposisikan dirinya sebagai merek mewah yang lebih halus dan minimalis seperti Hermès atau Loro Piana terbukti tidak efektif, menyebabkan hilangnya identitas dalam pasar yang semakin kompetitif.
Demna, yang dikenal sebagai desruptor fashion, diharapkan bisa mengembalikan daya tarik Gucci yang berdebu setelah ditinggalkan Alessandro Michele dan estetika semarak yang ia ciptakan untuk rumah mode ini.
Dampak Demna terhadap Balenciaga selama dekade terakhir sangat luar biasa. Di bawah kepemimpinannya, label tersebut berkembang dari rumah mode heritage menjadi megabrand yang provokatif dan menembus batas, dengan pendapatan melonjak dari sekitar $390 juta menjadi hampir $2 miliar.
Desainnya secara konsisten menantang konsep kemewahan, mengangkat objek sehari-hari, seperti tas sampah hingga kantong keripik kentang, dan kolaborasi dengan DHL, Crocs, hingga IKEA menjadi pernyataan mode tingkat tinggi.
Selain desain produk, Demna telah mendefinisikan ulang peran mode dalam komentar sosial. Pertunjukan runway-nya, yang sering kali menjadi pengalaman imersif, telah membahas isu-isu mulai dari perubahan iklim hingga kapitalisme, perang, dan ekses budaya selebritas.
Kemampuannya menggabungkan mode dengan kritik sosial menjadikannya sosok unik yang cocok untuk Gucci, merek yang secara historis berkembang ketika merangkul penceritaan yang berani dan teatrikal.
Demna tidak sepenuhnya asing dengan Gucci. Pada 2021, ia berkolaborasi dengan direktur kreatif Gucci saat itu, Alessandro Michele, dalam proyek "hack," di mana kedua desainer tersebut menginterpretasikan ulang motif ikonik masing-masing. Hubungan ini mengisyaratkan transisi yang mulus, karena Demna telah bereksperimen dengan warisan dan estetika Gucci sebelumnya.
Kepemimpinan Kering dengan tegas menyatakan keyakinan mereka terhadap kemampuan Demna untuk membawa Gucci menuju relevansi budaya yang baru. François-Henri Pinault, Chairman dan CEO Kering, dalam pernyataan yang diperoleh CNNIndonesia.com, mengungkapkan kekuatan kontribusi Demna tidak hanya bagi Balenciaga, tetapi juga dunia mode secara luas.
Ilustrasi. Salah satu karya yang dihasilkan Demna saat masih berada di Balenciaga. (CNN Indonesia/Fandi Stuerz)
"Kekuatan kreatifnya adalah hal yang dibutuhkan Gucci. Saat saya berterima kasih kepadanya atas semua yang telah dicapainya selama 10 tahun terakhir, saya berharap dapat melihatnya membentuk arah artistik baru Gucci", ungkapnya dalam pernyataan resmi.
Francesca Bellettini, Wakil CEO Kering, menggemakan sentimen ini, mencatat bahwa pemahaman mendalam Demna tentang budaya modern menjadikannya kandidat ideal untuk menyalakan kembali energi kreatif Gucci. Dia menggambarkan Demna sebagai "katalis" untuk babak baru Gucci, menekankan kemampuannya untuk menyeimbangkan warisan merek dengan inovasi kontemporer.
Meskipun memiliki rekam jejak yang impresif, Demna menghadapi tantangan besar di Gucci. Berbeda dengan Balenciaga, yang berkembang dengan daya tarik niche dan eksklusivitas, Gucci beroperasi dalam skala yang lebih besar, menghasilkan miliaran pendapatan dan bergantung pada basis konsumen yang luas, denga lini yang juga menyangkut perabotan rumah hingga lini produk kecantikan. Transisi dari kemewahan subversif Balenciaga ke dominasi arus utama Gucci akan membutuhkan navigasi yang cermat.
Selain itu, pasar barang mewah secara umum sedang mengalami perlambatan, yang membuat Gucci tidak hanya harus menciptakan kembali estetikanya tetapi juga memperkuat daya tarik komersialnya. Menyeimbangkan inovasi artistik dengan kinerja finansial akan menjadi kunci keberhasilan Demna.
Demna dijadwalkan secara resmi mengambil alih pada Juli 2025, setelah pertunjukan couture terakhirnya untuk Balenciaga. Meskipun koleksi pertamanya untuk Gucci belum dijadwalkan, para pengamat industri memperkirakan adanya perubahan radikal dari koleksi sebelumnya, dengan kemungkinan penekanan pada mode yang berbasis narasi dan siluet eksperimental.
Demna sendiri telah mengungkapkan antusiasmenya terhadap peluang ini.
"Merupakan kehormatan untuk berkontribusi pada rumah mode yang sangat saya hormati dan kagumi sejak lama. Saya menantikan untuk menulis babak baru dalam kisah luar biasa Gucci", ujarnya.
Dunia mode akan mengamati dengan saksama saat Demna memulai perjalanan barunya ini. Jika masa jabatannya di Balenciaga menjadi indikasi, Gucci berada di ambang revolusi kreatif lain, yang mungkin sekali lagi mendefinisikan ulang dunia mode.
(fas/tis)