H-5 Lebaran, Pemudik Pejalan Kaki Asal Jawa Padati Pelabuhan Bakauheni

3 days ago 7

Bakauheni, CNN Indonesia --

Rabu (26/3) sore atau H-5 Lebaran tahun ini atau Idulfitri 1446 H, arus mudik pejalan kaki asal pulau Jawa ramai berdatangan memadati Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

Pantauan CNNIndonesia.com, pemudik pejalan kaki asal Pulau Jawa ini ramai berdatangan. Mereka turun dari armada kapal KMP Virgo 18 yang sandar di Dermaga 1, lalu armada KMP Duta Banten sandar di Dermaga 2, dan KMP Tribuana 1 sandar di Dermaga 3 Pelabuhan Bakauheni sekitar pukul 16.35 WIB.

Setelah turun dari kapal, para pemudik pejalan kaki ini berjalan di lorong Gang Way menuju ke terminal Bakauheni untuk melanjutkan perjalanan menuju ke berbagai kabupaten di Provinsi Lampung dengan menumpang kendaraan bus dan travel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain pemudik pejalan kaki, penumpang dalam kendaraan juga terpantau masih relatif lancar. Begitu juga pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat (pribadi) maupun bus, pun sama terpantau relatif lancer.

Kepadatan pemudik pejalan kaki asal Pulau Jawa yang tiba di Pelabuhan Bakauheni ini, hanya berlangsung selama dua jam. Setelah itu suasana pelabuhan kembali lengang hingga kedatangan kapal selanjutnya dari Jawa.

Selain pemudik asal Pulau Jawa yang mulai ramai tiba di Pelabuhan Bakauheni, pemudik asal Sumatra yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Merak, Banten, tidak begitu terpantau ramai (landai) meski ada peregerakan.

Semakin mendekati lebaran, peningkatan arus mudik akan terus terjadi di Pelabuhan Bakauheni. Diperkirakan, puncak arus mudik lebaran tahun 2025 ini di pelabuhan tersebut akan terjadi pada H-3 lebaran.

General Manager (GM) PT ASDP Cabang Bakauheni, Syamsudin mengatakan dari data angkutan lebaran pihaknya selama 24 jam, 25-26 Maret, pukul 20.00-08.00 WIB pagi tadi, jumlah pemudik pejalan kaki maupun di dalam kendaraan asal Sumatra yang telah diseberangkan ke Pelabuhan Merak, Banten tercatat sebanyak 38.902 orang.

"Dari jumlah puluhan ribu pemudik itu, sebanyak 1.183 penumpang pejalan kaki dan 37.719 penumpang dalam kendaraan,"kata dia, Rabu ini.

Kemudian untuk jumlah kendaraan yang juga telah diseberangkan sebanyak 7.473 unit, dengan rincian kendaraan roda dua sebanyak 532 unit, roda empat sebanyak 4.441 unit, bus 599 unit bus dan truk/ kendaraan besar 1.901. Armada kapal yang dioperasikan sebanyak 42 kapal dengan jumlah trip 132.

Ia mengutarakan, pihaknya telah menyiapkan strategi khusus untuk mengatasi jika terjadi lonjakan atau puncak arus mudik.

Apabila aktivitas pemudik semakin meningkat, lanjutnya, pihaknya akan melakukan pelayanan jasa penyeberangan dengan cepat, agar tidak terjadi adanya kemacetan yakni dengan cara tiba, bongkar, muat.

"Mulai adanya peningkatan arus mudik terlihat pada H-5 lebaran ini, jumlah penumpang dan kendaraan yang menyeberang ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni terlihat cukup signifikan meski belum tercatat keseluruhan. Karena total data angkutan per 12 jam, yakni pukul 08.00 WIB pagi tadi hingga pukul 20.00 WIB malam nanti," katanya.

Sementara itu di Banten, saat puncak arus mudik Idul Fitri 2025 yang diprediksi pada H-3 nanti, proses bongkar muat di Pelabuhan Merak, Cilegon, akan dipersingkat. Dari biasanya satu jam, bisa dipercepat kurang dari 45 menit.

"Sehingga yang port time yang biasanya satu jam diupayakan bisa kurang dari itu. Misalnya bisa 45 menit atau bisa lebih kecil dari itu," ujar GM ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Rudi Sunarko, Rabu.

Kemudian, kapal yang beroperasi sebagian akan ditugasi hanya mengambil pemudik dan kendaraan dari Pelabuhan Merak dan bongkar di Pelabuhan Bakauheni. Sehingga, lanjutnya, antrean diharapkan bisa cepat terurai.

Dia mengatakan saat ini hal tersebut sudah dilakukan di Pelabuhan Ciwandan, di mana kapal hanya mengambil pemudik dari Pulau Jawa untuk dibawa menyeberang ke Pelabuhan Wika Beton, Lampung.

"Nah ini dilakukan mulai sekarang. Jadi di Wika Beton ini, itu kapal tidak memuat kendaraan. Jadi langsung bongkar, langsung balik lagi ke Ciwandan," terangnya.

Dia mengatakan proses tiba, bongkar, berangkat (TBB) kembali dari Lampung ke Cilegon, baik dari Pelabuhan Bakauheni dan Wika Beton menuju Pelabuhan Merak serta Ciwandan juga harus dilakukan secara matang, agar kapal tidak menumpuk di perairan Selat Sunda.

"Jangan sampai nanti TBB tapi di sana (Bakauheni dan Wika Beton) molor waktunya dan bahkan muat lagi. Nah ini akan menjadi antrean di sini semakin panjang," katanya.

(zai/ynd/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi