ANALISIS
Abdul Susila | CNN Indonesia
Selasa, 14 Jan 2025 08:05 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Pelatih Timnas Indonesia sudah berganti, dari Shin Tae Yong ke Patrick Kluivert, tetapi program naturalisasi belum akan berhenti.
Saat Kluivert diperkenalkan secara resmi oleh PSSI pada Minggu (12/1), satu pemain keturunan disebut telah menyatakan kesediaan menjadi warga negara Indonesia (WNI).
Bisa jadi jumlahnya akan bertambah lagi karena masih banyak pemain berdarah Indonesia di Belanda sana. Adapun pemain yang segera diambil sumpah adalah Ole Romeny.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari akhir 2022 hingga awal 2025, total ada 16 pemain yang dinaturalisasi PSSI. Generasi pertama periode ini adalah Jordi Amat dan Sandy Walsh, yakni pada 17 November 2022.
Ini tidak termasuk pemain keturunan di luar negeri yang berhasil diyakinkan PSSI untuk membela Indonesia, seperti Elkan Baggott, Welber Jardim, dan Matthew Baker.
Gelombang naturalisasi sejak 2022 ini masuk kategori jilid ketiga. Sebelumnya PSSI sudah menjalankan naturalisasi dalam dua periode berbeda, 2009-2012 dan 2018-2020.
Beberapa pemain naturalisasi periode pertama antara lain Cristian Gonzales, Tonnie Cusell, Jhonny van Beukering, Ruben Wuarbanaran, Greg Nwokolo, dan Raphael Maitimo.
Setelah itu PSSI tak melakukan naturalisasi langsung. Namun gelombang naturalisasi periode kedua tetap terjadi sepanjang 2018-2020, yang dimotori klub-klub sepak bola.
Beberapa nama pemain pada periode kedua ini adalah Ilija Spasojevic, Alberto Goncalves, Osas Saha, Victor Igbonefo, Stefano Lilipaly, hingga Marc Klok.
Usai itu klub dilarang menaturalisasi pemain. Tak dinyana, PSSI era Mochamad Iriawan kembali menjalankan program naturalisasi di tengah pandemi Covid-19 pada 2021.
Awalnya PSSI hanya mencari pemain-pemain U-19 di Eropa untuk tampil di Piala Dunia U-20 2021. Sadar ada banyak pemain keturunan di Eropa, PSSI mulai agresif untuk tim senior.
Baca lanjutan analisis ini di halaman selanjutnya>>>