Jakarta, CNN Indonesia --
Herry Iman Pierngadi resmi jadi pelatih Pelatnas Malaysia. Berikut wawancara eksklusif CNNIndonesia.com dengan Herry IP.
Herry IP yang sudah menghabiskan lebih dari tiga dekade berkiprah sebagai pelatih di Pelatnas Cipayung tidak lagi masuk dalam daftar susunan pelatih di tahun 2025. Status lowong yang dimiliki Herry IP kemudian menggoda Malaysia untuk langsung melancarkan tawaran.
Gayung bersambut dari Herry IP. Herry IP memutuskan menerima tantangan baru dengan melatih Malaysia. Berikut wawancara CNNIndonesia.com dengan Herry IP:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anda pernah bilang bahwa anda tidak akan melatih di negara lain. Apa yang terjadi pada situasi kali ini?
Situasinya berbeda. Saya bilang seperti itu, selama saya masih dibutuhkan untuk melatih di sini [Indonesia], saya tidak akan menerima tawaran dari negara lain. Kalau sekarang situasi sudah berbeda.
Jadi setelah gak dikontrak PBSI, pas kebetulan ada tawaran dari BAM (Badminton Association of Malaysia). Kenapa gak saya coba, saya bicarakan. Ternyata cocok.
Berarti sebelum keputusan tidak diperpanjang oleh PBSI, anda masih tidak ada kepikiran melatih di luar negeri?
Belum ada. Tapi ternyata begitu ada berita-berita bahwa saya tidak dikontrak, mungkin BAM langsung bergerak gesit. Bertanya kepada saya.
Saya juga gak langsung terima tawaran itu. Saya sharing dulu ke keluarga seperti apa tawaran ini. Ternyata akhirnya cocok.
Apa yang jadi pertimbangan keluarga hingga akhirnya mendukung anda untuk melatih di Malaysia?
Saya sharing hal ini ke keluarga, ke istri dan anak-anak. Anak-anak saya sudah besar, sudah dewasa semua. Yang paling kecil juga sudah kuliah.
Jadi setelah sharing, keputusan akhir diserahkan balik kepada saya. Saya sharing ke istri lagi, istri bilang terserah dan mengikuti keputusan saya. Akhirnya saya terima.
Herry IP sudah jadi pelatih di Pelatnas Cipayung sejak era 90-an. (Dok. PBSI)
Jadi ke Malaysia hanya sama istri?
Untuk selanjutnya, saya sama istri saja berdua. Anak-anak saya sudah besar, sudah kerja dan punya pekerjaan sendiri. Mereka tetap di Jakarta. Paling kalau weekend saja mereka ke sana.
Anda memulai sesuatu yang baru yaitu melatih di luar negeri, di usia yang tidak lagi muda. Bagaimana melihat itu?
Kalau umpama usia sudah terbilang berumur, tetapi badan masih oke, masih sehat. Pikiran juga masih bagus. Kenapa gak coba?
Kalau umur bukan kendala. Ada pepatah mengatakan kalau cari pemain, semakin muda semakin bagus.
Kalau cari pelatih, semakin tua semakin bersantan. Semakin senior, jam terbang, pengalaman makin banyak. Saya coba terima tantangan baru itu.
Apa yang membuat anda tertarik melatih Malaysia?
Sebenarnya pembicaraan tentang kontrak ini bertahap. Pembicaraannya bertahap. Salah satunya, karena saya ditawarkan melatih di nomor ganda putra. Karena habitat saya di ganda putra.
Selain itu materi pemain juga menjanjikan. Cukup baik dan cukup bagus. Itu yang membuat saya tertarik.
Dalam jiwa saya seperti ada tantangan baru. Bukan hanya sekadar fasilitas yang membuat saya menerima tawaran kontrak ini. Yang utama, materi pemain yang cukup menjanjikan.
Siapa yang menghubungi anda?
Yang pertama menelepon itu Dato' Kenny [Goh]. Kaget juga.
Cuma memang sudah ada info yang saya dengar bahwa saya bakal dihubungi.
Tetapi tetaplah peran dari Rexy Mainaky, pasti ada bantuan dari Rexy. Pasti Dato' Kenny konsultasi dulu sama Rexy.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>