Jakarta, CNN Indonesia --
India dan Pakistan kembali memanas dengan saling serang sejak Rabu (7/5). India melancarkan beberapa serangan rudal ke wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan.
India mengklaim Operasi Sindoor menargetkan sembilan lokasi yang menjadi infrastruktur penting Pakistan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pakistan melakukan Operasi Bunyanun Marsoos yang menargetkan pangkalan militer dan tempat penyimpanan rudal sebagai tanggapan atas serangan rudal di tiga pangkalan udara Islamabad, Sabtu (10/5) dini hari ini.
Sedikitnya 48 orang telah dipastikan tewas sejak 7 Mei, menurut perkiraan korban di kedua sisi perbatasan yang belum digarap secara independen.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif juga memanggil otoritas nuklir negara itu setelah India menembakkan rudal ke tiga pangkalan udara Pakistan, Sabtu (10/5).
Al Jazeera melaporkan militer Pakistan menyatakan Sharif telah meminta bertemu dengan Otoritas Komando Nasional (NCA) yang bertugas mengambil keputusan terkait keamanan nasional, termasuk penggunaan senjata nuklir Pakistan.
Adu senjata nuklir India dan Pakistan
Berdasarkan data International Campaign to Abolish Nuclear Weapons(ICANW), seperti diberitakan Al Jazeera, dari US$91,4 miliar yang dihabiskan dunia untuk senjata nuklir pada 2023, India menghabiskan US$2,7 miliar, sedangkan Pakistan US$1 miliar.
ICANW merupakan sebuah koalisi global yang menyuarakan larangan senjata nuklir.
India melakukan uji coba nuklir pertamanya pada Mei 1974, dan pada Mei 1998, melakukan lima uji coba lagi, mendeklarasikan dirinya sebagai negara pemilik senjata nuklir.
Sedangkan Pakistan melakukan uji coba nuklir pertamanya tak lama setelah India pada 1998, dan secara resmi menjadi negara pemilik senjata nuklir.
Sejak saat itu, kedua negara tersebut telah terlibat dalam perlombaan senjata yang telah menghabiskan biaya miliaran dolar.
Menurut Proyek Pertahanan Rudal Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), penangkal nuklir India ditujukan kepada para pesaing utamanya, Pakistan dan China.
India juga telah mengembangkan rudal jarak jauh dan rudal darat bergerak. Bersama Rusia, India sedang dalam tahap pengembangan rudal kapal dan kapal selam.
CSIS kemudian menyatakan bahwa persenjataan Pakistan sebagian besar terdiri dari rudal balistik jarak pendek dan menengah bergerak, yang memiliki jangkauan yang cukup untuk menargetkan India.
Bantuan teknis China yang signifikan pada program nuklir dan rudalnya telah membantu Pakistan dalam beberapa tahun terakhir.
Mana lebih kuat kemampuan militer India atau Pakistan?
Menurut peringkat kekuatan militer Global Firepower 2025, India adalah kekuatan militer terkuat keempat di dunia, dan Pakistan berada di peringkat ke-12.
India juga menjadi negara dengan pengeluaran militer terbesar kelima di dunia.
Berdasarkan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), lembaga peneliti pertahanan dan persenjataan, India menghabiskan US$86 miliar untuk militernya pada 2024 atau 2,3 persen dari produk domestik bruto (PDB)-nya.
Sebagai perbandingan, pada tahun yang sama Pakistan menghabiskan US$10,2 miliar atau 2,7 persen dari PDB-nya untuk militer.
Kekuatan militer total India adalah 5.137.550 personel, yang hampir tiga kali lebih besar dari Pakistan yang berjumlah 1.704.000. Tidak ada negara yang memberlakukan wajib militer.
India memiliki 2.229 pesawat militer, dibandingkan dengan Pakistan yang hanya memiliki 1.399.
India memiliki 3.151 tank tempur, dibandingkan dengan Pakistan yang memiliki 1.839 tank.
Angkatan Laut Pakistan mencakup perbatasan pesisir selatan sepanjang 1.046 kilometer (650 mil) di Laut Arab dan memiliki 121 aset angkatan laut, sementara pantai daratan India mencakup hampir 6.100 km (3.800 mil) dengan 293 aset angkatan laut.
(chri)