Indonesia dan Fatamorgana Unggulan Kedua di Sudirman Cup 2025

8 hours ago 4

ANALISIS

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia

Jumat, 25 Apr 2025 06:40 WIB

Tim Badminton Indonesia berstatus unggulan kedua Piala Sudirman 2025 tetapi label tersebut hanya terlihat seperti fatamorgana jelang turnamen berlangsung. Indonesia berstatus sebagai unggulan kedua di Sudirman Cup 2025. (Dok PBSI)

Jakarta, CNN Indonesia --

Tim Badminton Indonesia berangkat menuju Xiamen, China untuk berjuang merebut Piala Sudirman 2025. Indonesia berstatus unggulan kedua tetapi label tersebut hanya terlihat seperti fatamorgana jelang turnamen berlangsung.

Indonesia mendapat pukulan telak dengan absennya sejumlah pemain terbaik di Piala Sudirman 2025 ini. Jauh sebelum proses pemilihan pemain, Indonesia sudah dipastikan tak bisa memainkan Anthony Ginting yang masih dalam proses pemulihan cedera.

Beberapa hari jelang keberangkatan, ujian kembali menghantam Indonesia. Gregoria Mariska Tunjung tidak bisa ikut bertarung di Piala Sudirman karena terkena vertigo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa hari setelahnya, Leo Rolly Carnando juga diputuskan tidak ikut tampil di Piala Sudirman. Leo masih belum pulih 100 persen akibat cedera di ligamen lutut kiri yang ia dapat di Badminton Asia Championship (BAC) 2025.

Ujian Indonesia jelang Sudirman Cup tidak sampai di situ. Dalam bulan-bulan jelang Sudirman Cup 2025 berlangsung, pemain-pemain Indonesia tidak pernah menuai hasil bagus.

Hampa gelar demi hampa gelar terus terjadi. Sejauh ini hanya gelar Thailand Masters yang dimenangkan oleh Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva yang didapat Tim Badminton Indonesia.

Banner Artikel - Pencak Silat CNN Indonesia

Situasi itulah yang membuat Indonesia benar-benar berada dalam kondisi tidak ideal jelang Sudirman Cup 2025. Status unggulan kedua yang dimiliki Indonesia seolah tidak menggambarkan situasi yang sebenarnya terjadi jelang keberangkatan menuju Piala Sudirman.

Di balik kegagalan-kegagalan dan nasib sial yang didapat, sejatinya masih ada hal-hal yang bisa dijadikan modal. Contohnya, sukses Indonesia memenangkan Badminton Asia Mixed Team Championship (BAMTC).

Walau BAMTC tidak diikuti kekuatan terbaik tiap negara, titel juara yang dimiliki Indonesia tetap bisa dijadikan pegangan bahwa Indonesia bisa punya wajah yang berbeda saat tampil sebagai sebuah kesatuan tim di lapangan.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>


Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi