Kritikus Satu Suara Puji Adolescence: Serial Terbaik Tahun Ini

Jakarta, CNN Indonesia --

Serial Inggris Adolescence berhasil memikat penonton sejak tayang global pada 13 Maret 2025. Reaksi positif juga datang dari para kritikus yang sudah mengulas serial empat episode tersebut.

Kritikus ramai memuji Adolescence sebagai tontonan yang brilian. Serial Inggris itu bahkan mendapat skor kritikus yang nyaris sempurna di situs agregator Rotten Tomatoes.

Menurut data Rotten Tomatoes per Kamis (27/3), Adolescence mencetak skor kritikus 99 persen dari 80 ulasan. Torehan nyaris sempurna itu dihasilkan karena hanya terdapat satu ulasan negatif dari semua ulasan yang terhimpun.

Kritikus David Bianculli dalam ulasannya di NPR memuji Adolescence sebagai tontonan yang brilian. Ia bahkan menobatkan Adolescence sebagai serial terbaik 2025 sejauh ini.

"Adolescence brilian, sejauh ini serial TV terbaik tahun ini," tulis Bianculli.

Sejumlah kritikus juga mengulas penampilan deretan aktor Inggris yang tampil di serial tersebut. Deretan pemeran itu menuai pujian karena akting yang brilian.

Sorotan utama tertuju kepada Stephen Graham, sang pemeran utama dan kreator, serta Owen Cooper yang baru melakoni debut akting dalam serial ini.

Stephen Graham dan Owen Cooper yang menjadi ayah anak dari keluarga Miller itu mendapat pujian selangit dari kritikus. Mereka bahkan digadang-gadang pantas menyabet Piala Emmy mendatang.

"Hal terpenting dari ini adalah pemerannya. Mereka berakting dengan luar biasa bagus, kalian bahkan tidak bisa menyadari bahwa mereka akting: Saya sendiri harus mengingat-ingat bahwa ini semua hanya fiksi," ungkap Rachel Cooke dari New Statesman.

"Penampilan emosional yang menyerang hingga meruntuhkan Anda. Siapkan Emmy untuk Stephen Graham dan Owen Cooper atas cerita ayah dan anak yang penuh emosi," ujar Peter Travers dalam ulasannya di ABC News.

Di samping itu, ada kritikus yang berpendapat tentang muatan isu sosial dalam Adolescence. Nandini Balial, kritikus dari RogerEbert.com, menilai serial ini begitu penting meski punya isu yang berat untuk ditonton.

[Gambas:Video CNN]

Amber Dowling dalam ulasannya di TheWrap juga menyoroti bobot cerita serial tersebut. Ia menilai serial itu termasuk tontonan candu karena akting dan cerita yang intens, meski tidak menampik muatan ceritanya cukup berat.

"Tidak ada yang ingin menonton serial ini, tetapi justru itulah penyebab semua orang harus menontonnya," ujar Balial.

"Adolescence adalah tontonan yang candu, tetapi sangat sulit untuk disaksikan, dan dibuat lebih menarik berkat akting hebat serta kisah intens yang menimbulkan pertanyaan relevan tentang masyarakat sekarang," tulis Amber Dowling dari TheWrap.

Adolescence mengangkat cerita tentang kasus kriminal yang terjadi sebuah kota di Inggris. Kasus itu melibatkan seorang remaja bernama Jamie Miller (Owen Cooper) yang ditangkap di rumahnya atas dugaan pembunuhan.

Ia kemudian menjalani serangkaian proses di kantor kepolisian, mulai dari penahanan, pendampingan wali, penunjukkan kuasa hukum, hingga interogasi.

Dalam kasus itu, Jamie diduga membunuh teman kelasnya yang bernama Katie Leonard. Proses pidana atas kasus ini kemudian melibatkan orang-orang di sekitar Jamie, termasuk orang tua, teman sekolah, hingga penyidik yang menangani kasus tersebut.

Serial ini menjadi debut akting Owen Cooper. Ia beradu peran dengan bintang hit Inggris, seperti Stephen Graham, Ashley Walters, Erin Doherty, Faye Marsay, hingga Christine Tremarco.

Stephen Graham ikut menjadi kreator sekaligus penulis Adolescence bersama Jack Thorne. Di sisi lain, Philip Barantini ditunjuk menjadi sutradara.

Adolescence dapat disaksikan di Netflix.

[Gambas:Youtube]

(frl/end)