
FAJAR.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Gadjah Mada (UGM) akhirnya angkat bicara soal dugaan sabotase acara launching buku Jokowi's White Paper Senin (18/8/2025) kemarin.
Pihak kampus memastikan, acara yang disebut-sebut bakal digelar pada pukul 14.00 hingga 17.00 WIB itu bukan kegiatan resmi UGM.
“UGM membenarkan bahwa UC Hotel tidak memfasilitasi kegiatan tersebut,” tegas Juru Bicara UGM, Dr. I Made Andi Arsana dalam keterangannya (20/8/2025).
UGM menyebut ada dua alasan utama pembatalan, yaitu prosedural dan politis.
Dari sisi prosedur, proses pemesanan ruang tidak sesuai aturan yang berlaku di unit usaha UGM.
Dari sisi politik, acara itu dianggap kental nuansa politis dan dikaitkan dengan isu yang melibatkan mantan Presiden Jokowi.
“UGM tidak ingin melibatkan diri karena tidak terkait langsung dengan kampus,” jelas I Made.
Dalam penjelasannya, UGM membeberkan kronologi pemesanan. Pada 17 Agustus 2025 pukul 13.25 WIB, seseorang bernama Aida menghubungi bagian pemasaran UC Hotel untuk memesan ruang pertemuan.
Aida menyebut acaranya adalah “Konferensi Pers Tokoh Nasional Hadiah Kemerdekaan RI ke-80”.
Namun saat ditanya detail, Aida menjawab bahwa acara hanya pertemuan kecil panitia untuk persiapan HUT Kemerdekaan.
Disebut bahwa Aida juga menyebut Ketua Panitia, Bangun Sutoto, akan datang bersama pihak Keamanan Internal UGM.
Nyatanya, hingga H-1 acara, tidak ada kehadiran maupun konfirmasi lanjutan.
Aida sempat mengirimkan bukti transfer sebagai uang muka. Dana itu akhirnya dikembalikan karena acara berbeda dari keterangan awal.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: