CNN Indonesia
Sabtu, 08 Mar 2025 14:32 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Kabar duka menyelimuti sepak bola Indonesia setelah legenda Timnas Indonesia Junaidi Abdillah meninggal dunia di Jakarta, Sabtu (8/3).
Kabar meninggalnya Junaidi Abdillah diungkap mantan pemain sekaligus pelatih Timnas Indonesia, Rahmad Darmawan. Junaidi Abdillah meninggal di Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP).
"Turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya senior kami yang baik hati, bang Junaedi Abdillah. Semoga keluarga yang ditinggal diberi ketabahan, keikhlasan dan kesabaran," tulis Rahmad Darmawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Junaidi Abdillah adalah pesepakbola kelahiran Mataram, 21 Februari 1948. Ia dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik yang dimiliki tim Merah Putih.
Junaidi Abdillah menimba ilmu sepak bola di Diklat Salatiga pada awal 1960-an. Beberapa rekan seangkatannya adalah Oyong Liza, Suharsoyo, dan Sartono Anwar. Dia kemudian dipanggil PSSI untuk berpentas di Piala Asia Junior 1967. Indonesia kalah 0-1 dari Israel dan finis sebagai runner up.
Junaidi Abdillah kemudian naik kelas ke Timnas Indonesia senior dan menjadi bagian dari tim yang menjadi juara King's Cup 1968 di Thailand.
Selain itu, Junaidi juga berpengalaman melawan tim berkelas dunia seperti Ajax Amsterdam dan Manchester United dalam periode pelatnas jangka panjang. Mereka kalah 1-4 dari Ajax dan imbang 0-0 lawan Man Utd.
Junaidi Abdillah menjadi bagian Timnas Indonesia yang dilatih Wiel Coerver. Lewat peran Coerver, Junaidi sempat mendapat tawaran dari klub Liga Belanda Go Ahead Eagles.
(ikw/har)