CNN Indonesia
Rabu, 05 Mar 2025 19:30 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Kepindahan Marc Marquez dari tim Repsol Honda pada akhir musim 2023 dikaitkan dengan penolakan tawaran kontrak baru yang mencapai Rp2 triliun.
Marquez menggebrak MotoGP 2025 dengan menjadi juara seri pembuka di MotoGP Thailand. Tak hanya jadi juara full race, pemilik delapan gelar juara dunia itu juga menjadi yang tercepat dalam sesi kualifikasi dan menempati posisi terdepan saat full race.
Lantaran performa yang meyakinkan pada awal musim, tak sedikit yang memprediksi Marquez akan kembali berada di puncak klasemen pembalap MotoGP pada akhir musim ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bisa dibilang ini merupakan buah dari keputusan berani Marquez meninggalkan Repsol Honda pada akhir 2023 dan kemudian bergabung ke Gresini.
Setelah mengalami cedera pada 2020, performa Marquez menurun. Tak cuma soal fisik, tingkat kompetitif mesin Honda mulai dikejar pabrikan lain.
Tiga tahun tak bisa kembali ke jajaran pembalap yang berebut gelar membuat Marquez memilih memutuskan kontrak dengan Honda. Padahal ketika itu Marquez masih memiliki kontrak satu tahun lagi dengan Honda.
Dilansir dari Motosan, demi berupaya mempertahankan Marquez, Honda menawarkan kontrak baru berdurasi empat tahun dengan bayaran 100 juta euro. Jika ditotal dengan sisa kontrak satu tahun yang masih ada, maka Marquez bakal mendapatkan 125 juta euro atau senilai dengan Rp2,03 triliun.
Dalam film dokumenter berjudul 'All In', Marquez menyatakan tidak memiliki masalah soal uang. Yang menjadi poin utama adalah segala pemulihan setelah cedera tidak memiliki tujuan selain kembali meraih kemenangan.
Tidak diketahui berapa besar uang yang diterima Marquez dari Ducati, namun kini Marquez bisa kembali menggapai yang ia cita-citakan.
(nva/jun)