Jakarta, CNN Indonesia --
Hamas mengatakan Militer Israel (IDF) telah menarik pasukannya dari Koridor Netzarim di Gaza, Palestina pada Minggu (9/2). Di tempat lain, miilter Israel melakukan penyerbuan ke wilayah Palestina lainnya, Tepi Barat, hingga menimbulkan korban tewas di kalangan sipil.
Di Gaza, tentara Israel ditarik dari Koridor Netzarim di Jalur Gaza sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas. Sebagai informasi, Koridor Netzarim dibuat oleh tentara Israel untuk memisahkan Jalur Gaza menjadi wilayah utara dan selatan. Titik yang dijaga IDF itu sebelumnya telah mencegah warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke rumah mereka.
Penarikan pasukan itu terjadi setelah Israel dan Hamas menyelesaikan pertukaran kelima mereka pada Sabtu (8/2). Pada episode pertukaran itu, tiga sandera Israel dibebaskan Hamas, dan ditukar 183 warga Palestina yang ditahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip dari Reuters, rekaman video menunjukkan kendaraan-kendaraan militer Israel bergerak dari wilayah di pesisir Gaza itu menuju ke perbatasan negara zionis tersebut.
Selain itu kerumunan warga sipil terlihat melintas koridor itu setelah militer Israel ditarik dari sana. Sejumlah antrean kendaraan pun terlihat untuk melintasi wilayah itu.
Adapula pengungsi yang terilhat melintas sambil membawa barang di gerobak. yang ditarik kuda.
Kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari, menghentikan perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 47.500 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza.
Pada tahap pertama, kesepakatan tersebut menetapkan pembebasan bertahap 33 warga Israel dari Gaza, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, dengan imbalan pembebasan 1.700 hingga 2.000 tahanan Palestina dan Arab.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada November mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas agresinya di Jalur Gaza.
Serangan Israel di Tepi Barat
Sementara itu, pada akhir pekan ini militer Israel memperluas serangannya di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki, dan membunuh seorang perempuan yang sedang hamil tua dalam penggerebekan di kamp pengungsi Nur Shams.
Mengutip dari Aljazeera, Kemenkes Palestina di Tepi Barat mengatakan perempuan hamil 8 bulan itu bernama Sondos Jamal Muhammad Shalabi (23) tewas karena tembakan tentara Israel, Minggu (9/2).
Pernyataan tambahan dari kementerian itu menyebut suami wanita itu juga terluka parah dalam serangan militer Israel di kamp pengungsi Nur Shams di sebelah timur kota Tulkarem, Tepi Barat. Kementerian Kesehatan itu juga menyatakan janin yang dikandung wanita nahas itu juga kehilangan nyawanya dalam serangan keji tersebut.
Menurut para saksi, pasukan Israel menembaki keluarga itu saat mereka mengungsi dari kamp akibat serangan brutal Israel.
Seorang pemuda yakni Rahaf Fouad Abdullah al-Ashqar (21) yang berada di kamp Nur Shams, kata Kemenkes Palestina, juga tewas terbunuh dalam serangan miilter Israel.
Tentara Israel menyerbu kamp tersebut pada Minggu dini hari dan memaksa beberapa keluarga meninggalkan rumah mereka guna mengubahnya menjadi pos-pos militer.
Militer negeri Zionis mengklaim serangan itu menargetkan apa yang disebutnya sebagai "aktivitas yang mengganggu" di kamp tersebut.
Selain itu, Aljazeera juga melaporkan berdasarkan keterangan saksi bahwa desa an-Nassariya di Nablus, Tepi Barat, juga diserang militer Israel.
Eskalasi Israel tersebut menyusul serangan militer Israel yang lebih luas yang dimulai pada 21 Januari lalu di Jenin dan kamp pengungsian, serta kota-kota sekitarnya di Tepi Barat. Kemenkes Palestina menyatakan serangan Israel itu menewaskan sedikitnya 25 orang.
Tentara Israel memperluas serangannya ke Tulkarem pada 27 Januari lalu, menewaskan lima orang lagi. Pada 2 Februari lalu, serangan lain dilancarkan di kota Tammun dan kamp pengungsi Far'a di kota Tubas.
Eskalasi tersebut menyusul gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan di Gaza pada 19 Januari lalu, setelah lebih dari 15 bulan bombardir Israel, yang telah menewaskan hampir 48.200 warga Palestina dan menghancurkan daerah kantong itu.
Sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023, pasukan dan pemukim Israel telah menewaskan sedikitnya 906 warga Palestina di seluruh Tepi Barat yang diduduki, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Aljazeera juga melaporkan pemukim Israel telah melakukan aksi hingga memblokade jalanan utama di kota Huwara, Tepi Barat. Lokasi kota itu berada di selatan Nablus.
(kid)