Minta Tanda Tangan Messi, Wasit Meksiko Dihukum

Jakarta, CNN Indonesia --

Wasit asal Meksiko, Marco Antonio Ortiz Nava, mendapat sanksi dari Concacaf setelah meminta tanda tangan Lionel Messi usai laga Inter Miami melawan Sporting Kansas City pada ajang Concacaf Champions Cup di Children's Mercy Park, Kansas City, Rabu (19/2).

Setelah laga berakhir, wasit Ortiz Nava terlihat menghampiri Messi. Semula, wasit 36 tahun itu diklaim meminta jersey Messi sebagai kenang-kenangan.

Namun, wasit Ortiz membantah kabar tersebut. Ortiz mengaku meminta tanda tangan Messi untuk anggota keluarganya yang berkebutuhan khusus.

Dikutip dari ESPN, tindakan Ortiz melanggar kode etik ofisial Concacaf, yang merupakan konfederasi sepak bola Amerika Utara, Tengah, dan Karibia.

"Concacaf mengetahui interaksi yang terjadi antara wasit Marco Antonio Ortiz Nava dan pemain Lionel Messi segera setelah peluit akhir pertandingan Concacaf Champions Cup tadi malam antara Sporting Kansas City melawan Inter Miami CF," ucap juru bicara Concacaf.

"Setelah diselidiki, Concacaf mengetahui bahwa wasit mendatangi pemain tersebut untuk meminta tanda tangan bagi anggota keluarga yang berkebutuhan khusus," sambung jubir Concacaf.

Lebih lanjut pihak Concacaf menyatakan wasit Ortiz sudah mengakui kesalahannya. Concacaf juga sudah memberi sanksi kepada Ortiz, meski tidak mengungkapkan secara detail.

[Gambas:Twitter]

"Perilaku wasit tersebut tidak sejalan dengan Kode Etik Konfederasi untuk ofisial pertandingan dan proses yang berlaku untuk jenis permintaan ini. Wasit telah mengakui kesalahannya, meminta maaf atas insiden tersebut, dan menerima tindakan disipliner yang telah diterapkan Concacaf," ucap jubir Concacaf.

Sebelumnya, pihak Sporting Kansas City telah melaporkan tindakan wasit Ortiz yang meminta sesuatu dari Messi. Sporting KC menyerahkan semua keputusan ke Concacaf.

Inter Miami sendiri menang 1-0 atas Sporting KC lewat gol Messi pada leg pertama 32 besar Champions Cup. Selanjutnya, Inter Miami akan menjamu Sporting KC di Stadion Chase, Florida, 25 Februari.

[Gambas:Video CNN]

(har)