
FAJAR.CO.ID – Kasus keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah tembus 6.000 lebih anak membuat orang tua siswa khawatir. Sejumlah orang tua siswa mulai melarang anaknya mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Orang tua khawatir, makanan dari MBG tidak hanya mengakibatkan keracunan, tetapi membahayakan nyawa anak.
Keputusan orang tua melarang anaknya mengkonsumsi makanan dari MBG antara lain ditunjukkan sejumlah orang tua siswa sekolah dasar (SD) di Ketapang. Orang tua mulai khawatir anaknya juga menjadi korban keracunan makanan menu MBG seperti yang terus terjadi di sejumlah daerah.
Dilansir dari ketapang.suarakalbar, sejumlah wali murid kini memilih melarang anaknya menyantap menu MBG yang dibagikan di sekolah.
DDaripada berisiko, lebih baik anak saya bawa bekal dari rumah,” ujar Ratna, orang tua murid di Kecamatan Benua Kayong, dikutip dari ketapang.suarakalbar pada Kamis (25/9/2025).
Hal yang sama disampaikan Susilo, wali murid salah satu SD swasta. Ia mengaku trauma setelah mendengar kabar keracunan yang menimpa siswa sehari sebelumnya.
“Hari ini lebih banyak siswa tidak berani makan MBG di sekolah. Kami juga sudah melarang anak kami. Risikonya lebih besar daripada manfaatnya,” katanya.
Kepala SD Santa Monica, Yohanes Aliman, membenarkan adanya penurunan drastis konsumsi MBG di sekolahnya pasca-insiden tersebut.
“Banyak anak tidak mengambil makanan MBG. Kalau pun ada, hanya sedikit yang disentuh. Biasanya habis, tapi hari ini banyak yang utuh, bahkan tidak dibuka dari wadahnya,” jelas Yohanes.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: