PBSI Bakal Rutin Evaluasi Pelatih, Biar Tak di Zona Nyaman

1 month ago 19

Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua PBSI Taufik Hidayat menyatakan pihaknya akan melakukan evaluasi rutin terhadap pelatih dan siap bongkar pasang jika tak sesuai ekspektasi.

"Kami ada kontrak jangka panjang dengan evaluasi bisa tiga atau enam bulan, bisa juga setiap satu tahun. Karena kami tidak mau empat tahun tidak ada apa-apa. Kami tidak mau ada di zona nyaman, kalau nilai pelatih tidak bagus kenapa tidak berani rolling," ujar Taufik di Jakarta, Jumat (20/12).

Taufik menyampaikan, PBSI sudah menyiapkan program hingga empat tahun ke depan hingga Olimpiade 2028 Los Angeles. Karena itu, PBSI memberi kontrak awal berdurasi dua tahun untuk pelatih. Nantinya, evaluasi akan digelar rutin terhadap performa kepelatihan sebelum pesta olahraga dunia semakin dekat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kontrak kami akan lebih detil dan jelas soal durasi. Kontrak di awal itu dua tahun, tapi akan bergantung dengan reward and punishment," ujarnya. 

PBSI bakal mengundang pelatih pelatnas yang hengkang untuk diberi apresiasi.

Pengurus Pusat PBSI merilis daftar susunan pelatih di pelatnas Cipayung pada Jumat (20/12) siang. Terdapat beberapa perubahan signifikan di jabatan pelatih terutama di sektor ganda putra, tunggal putra, dan ganda campuran yang jadi sorotan publik.

Di dalam daftar pelatih pelatnas PBSI 2024, terdapat sederet nama yang sudah akrab di telinga.

Mulyo Handoyo, yang menjabat posisi kepala pelatih di PBSI, juga menjadi kepala pelatih tunggal putra. Mantan pelatih Taufik Hidayat itu akan dibantu Marleve Mainaky. Sementara Indra Wijaya menjadi kepala pelatih pratama di sektor tunggal putra dengan didampingi Herli Djaenudin.

Sementara kepala pelatih utama tunggal putri dihuni Imam Tohari yang dibantu Nunung Subandoro sebagai asisten pelatih utama. Di level pratama, Wimpie Mahardi menjadi kepala pelatih. Mantan pemain tunggal putri Indonesia, Adriyanti Firdasari menjadi asisten pelatih pratama.

Antonius Budi Ariantho yang pernah membela Indonesia di sektor ganda putra ditunjuk menjadi pelatih bagi Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan kawan-kawan. Antonius bakal ditemani Thomas Indratjaja di level utama. Sementara untuk kategori ganda putra pratama, terdapat Chafidz Yusuf sebagai kepala pelatih dan Andre Adistia di posisi asisten pelatih.

Pelatih Indonesia yang lama berada di Jepang, Karel Mainaky, akan menangani sektor ganda putri. Mantan pasangan Greysia Polii, Nitya Krishinda Maheswari, menjadi asisten pelatih ganda putri utama. Sedangkan Ade Lukas dan Prasetyo RB akan bertanggung jawab di kategori pratama.

Rionny Mainaky akan menjadi kepala pelatih utama di sektor ganda campuran. Rionny akan mendapat bantuan dari Amon Sunaryo sebagai asisten pelatih utama. Muhammad Rijal dan Hendra Mulyono menjadi kepala pelatih dan asisten pelatih pratama.

Kepengurusan baru PBSI melakukan proses rekrutmen pelatih secara terbuka sejak 3 Desember 2024. Dengan proses baru tersebut diharapkan talenta yang memiliki kompetensi memiliki peluang yang sama untuk melatih.

Apresiasi Pelatih Lama

Dalam kesempatan tersebut Taufik Hidayat juga menuturkan ingin mengajak diskusi para pelatih yang sudah tidak di PBSI. Menurutnya, dialog dapat jadi penjajakan transisi dengan susunan pelatih anyar.

"Saya mewakili PBSI, kami tidak akan selesai begitu saja. Saya akan memanggil pelatih yang lama untuk memberi apresiasi dan ngobrol," kata Taufik.

"Agar tidak ada penyampaian yang tidak bagus. Saya tahu ini pilihan berat tapi saya ingin dukungan dari masyarakat untuk tim," ia menambahkan.

Taufik mendoakan para pelatih di Pelatnas Cipayung periode sebelumnya mendapatkan karier yang lebih baik.

"Kami tidak bekerja sendiri, untuk pelatih yang tidak sama PBSI lagi kami ucapkan terima kasih banyak. Kami apresiasi sekali dan saya berdoa mereka dapat pekerjaan yang lebih baik dari sini."

[Gambas:Video CNN]

(ikw/sry)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi