Pemkab Tak Ingin Anak TTS Cuma Jadi Penonton SMA Unggulan Garuda

3 hours ago 1

Kupang, CNN Indonesia --

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) disebut bakal menjadi lokasi proyek awal Sekolah Unggulan Garuda yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto.

Wamendiktisaintek Stella Christie menyatakan Prabowo sendiri yang menentukan bakal lokasi sekolah untuk anak-anak berprestasi itu akan dibangun di Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT.

Merespons hal tersebut, Pemkab TTS berharap akan ada kebijakan khusus yang diberikan kepada anak-anak di kabupaten tersebut agar bisa juga bersekolah di SMA Unggulan Garuda tersebut. Sehingga anak-anak di TTS tidak hanya menjadi penonton dengan kehadiran SMA Unggul Garuda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harapan kami bahwa ada kebijakan khusus apakah ada formasi khusus untuk (anak-anak) kami di Kabupaten Timor Tengah Selatan sehingga anak-anak kita bisa ikut bersaing dan bisa bersekolah di SMA Unggul ini," kata Pj Bupati TTS, Seperius Edison Sipa kepada CNNIndonesia.com, Jumat (17/1)

"Mungkin kami minta semacam afirmasi begitu, afirmasi khusus sehingga anak-anak kami jangan hanya menjadi penonton dengan hadirnya SMA Unggul Garuda di Timor Tengah Selatan tetapi anak-anak dari TTS juga (bisa) menikmati pelajaran di SMA Unggul Garuda," imbuhnya.

Menurut Seperius rencana pembangunan SMA Unggul Garuda di Kabupaten TTS akan memberi kesempatan bagi anak-anak dari seluruh Indonesia untuk bersaing. Apalagi sekolah tersebut rencananya bertaraf internasional, sehingga tentunya siswanya tidak hanya di Kabupaten TTS saja.

"Dan karena ini namanya SMA Unggul Garuda kan bertaraf internasional sehingga tentunya siswa-siswanya tidak hanya di Kabupaten Timor Tengah Selatan saja, tetapi bisa dari seluruh Indonesia," ujar Seperius.

Seperius berharap pemerintah memberikan kuota khusus untuk anak-anak di TTS agar bisa belajar di sekolah unggulan yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto itu, sehingga tak hanya jadi penonton di rumah sendiri.

Misalnya, kata dia, kuota sekitar 20 persen untuk anak-anak TTS, sehingga mereka tak cuma jadi penonton dan bisa mewujudkan tujuan pemerataan akses pendidikan.

"Ini kan SMA Unggul tentunya jumlah siswanya pasti dibatasi yang penting bahwa jika ada kuotanya katakan seratus ya mungkin kami diberikan porsi melalui afirmasi sepuluh, 20 persen untuk anak-anak kami bisa mengenyam pendidikan di SMA Unggul Garuda," harapnya.

Selain itu, Seperius juga mengimbau agar orang tua dan anak-anak di TTS juga harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk bisa bersaing dengan anak-anak dari luar TTS dan masuk SMA Unggul Garuda.

"Jangan sampai ada SMA Unggul di Kabupaten Timor Tengah Selatan tetapi justru kita menjadi penonton kembali karena kita tidak mampu bersaing dengan anak-anak yang ada di daerah lain," ujarnya.

Selain itu, menurutnya kehadiran SMA Unggulan Garuda itu diyakini berdampak pada ekonomi masyarakat di sana.

Anggota DPRD Kabupaten TTS, Roy Babys, juga menyampaikan harapan yang sama agar anak-anak di wilayah itu bisa mengenyam pendidikan di SMA Unggulan Garuda yang akan dibangun di daerah tersebut. 

"Kita belum tahu nanti regulasinya seperti apa tetapi harapan kita sebanyak mungkin prioritas ke anak-anak lokal, sebanyak mungkin anak lokal bisa terakomodir di sekolah unggulan tersebut," kata Roy yang dihubungi Kamis (17/1).

Selain itu, Politikus PKB tersebut berharap dengan dibangunnya SMA Unggulan tersebut bisa memperbaiki mutu pendidikan di kabupatennya.

"Secara umum untuk di NTT kita berharap lihat ini sebagai peluang untuk perbaikan masa depan anak-anak penerus bangsa semua kemudian khususnya di TTS jangan sia-siakan waktu dan kesempatan," ujar Roy.

Roy juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang memilih langsung Kabupaten TTS untuk dibangunnya SMA Unggul Garuda. Karena dengan hadir sekolah tersebut menjadi upaya pemerataan mutu pendidikan.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella ChristieWakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie. (CNN Indonesia/Khaira Ummah Junaedi Putri)

Senada, Ketua Komisi IV DPRD TTS, Religius Funan mengatakan agar anak-anak di TTS diberikan peluang atau kuota lebih di SMA Unggul Garuda yang akan dibangun di daerah itu.

Menurut Religius, dengan dibukanya sekolah ini maka bukan saja berdampak pada mutu dan pemerataan pendidikan saja, tapi lebih dari itu akan banyak membantu daerah dalam sektor ekonomi. Sehingga peluang ini harus dimanfaatkan oleh masyarakat dan juga pemerintah daerah.

"Selain anak-anak bisa sekolah dan menikmati pendidikan setara dengan SMA Taruna Nusantara tetapi juga bisa membuka akses lebih luas untuk membantu pemerintah karena kalau dari anak-anak dari kabupaten lain bisa datang disini ya bisa menambah membantu ekonomi dan membuka spot ekonomi baru di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan itu juga bisa menambah, mendukung dan meningkatkan PAD di Kabupaten Timor Tengah Selatan karena adanya spot-spot ekonomi baru yang akan mendukung pelaksanaan pendidikan itu," ujarnya.

Religus mengatakan sebagai Ketua Komisi IV DPRD yang membidangi pendidikan, dia melihat pembangunan sekolah tersebut sangat baik dan berharga. Pasalnya, dengan adanya sekolah yang setara dengan SMA Taruna Nusantara maka akan mempermudah untuk anak-anak di Kabupaten TTS, bahkan mungkin dari kabupaten tetangga bisa mengakses pendidikan yang lebih baik.

(eli/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi