Pengadilan AS Minta Google Play Dibuka Untuk Aplikasi Kompetitor

1 month ago 15

CNN Indonesia

Selasa, 08 Okt 2024 13:30 WIB

Pengadilan memerintahkan Google membuka toko aplikasinya kepada para kompetitor untuk memberikan lebih banyak pilihan aplikasi kepada pengguna. Ilustrasi. Pengadilan memerintahkan Google membuka toko aplikasinya kepada para kompetitor untuk memberikan lebih banyak pilihan aplikasi kepada pengguna. (Foto: Lionel BONAVENTURE / AFP)

Jakarta, CNN Indonesia --

Hakim federal di pengadilan Amerika Serikat (AS) memerintahkan Google membuka toko aplikasinya kepada para kompetitor untuk memberikan lebih banyak pilihan aplikasi yang bisa diunduh oleh para pengguna Android.

Keputusan ini dikeluarkan Hakim James Donato dalam kasus Epic dan Google pada Senin (8/10). Ia merinci bagaimana Google perlu mengubah cara mereka mengoperasikan Google Play.

Menurut dokumen pengadilan, Google tidak diperbolehkan membayar pengembang untuk meluncurkan aplikasi mereka secara eksklusif di Google Play. Keputusan ini akan berlaku mulai 1 November hingga tiga tahun ke depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Google juga tidak boleh memaksa pengembang untuk menggunakan sistem penagihan Google Play dan harus mengizinkan pengembang untuk memberi tahu pengguna tentang cara lain untuk membayar.

Melansir Tech Crunch, Google juga harus mengizinkan toko aplikasi Android pihak ketiga untuk mengakses katalog aplikasi Google Play Store dan harus menyediakan aplikasi pihak ketiga di toko aplikasinya.

Menanggapi keputusan pengadilan tersebut, Google mengatakan akan mengajukan banding dan meminta pengadilan untuk menghentikan sementara perubahan yang diperintahkan, dengan alasan bahwa perubahan tersebut akan "melemahkan kemampuan Android untuk bersaing dengan iOS milik Apple."

Komite yang terdiri dari tiga orang akan memantau kepatuhan Google dan masalah teknis yang timbul dari keputusan tersebut. Google dan Epic akan membentuk komite tersebut.

Wakil Presiden Urusan Regulasi Google Lee-Anne Mulholland, dalam sebuah postingan blog, menulis persaingan perusahaan dengan Apple membantu meniadakan kekhawatiran antimonopoli.

"Keputusan tersebut gagal memperhitungkan bahwa Android adalah platform terbuka dan para pengembang selalu memiliki banyak pilihan untuk mendistribusikan aplikasi mereka," tulis Mulholland, mengutip Engadget.

Menurut dia, faktanya sebagian besar perangkat Android sudah dimuat dengan dua atau lebih toko aplikasi langsung dari kemasannya.

"Sebagai contoh, Epic Games telah membuat aplikasi Fortnite yang populer tersedia untuk pengguna Android melalui Samsung Galaxy Store, sideload, dan Epic Games Store - semuanya ketika Fortnite tidak didistribusikan melalui Google Play," tulis Mulholland.

"Ini adalah opsi yang tidak pernah bisa ditawarkan oleh pengembang kepada pengguna iPhone di Amerika," pungkasnya.

(lom/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi